Di Masa Pandemi, Budi Daya Ikan Cupang Jadi Solusi

SUKABUMI — Dalam masa pandemi Covid-19, usaha budidaya ikan hias jenis Cupang di Sukabumi dinilai masih menjanjikan, selain lebih mudah dalam perawatan juga tidak membutuhkan modal besar. Hal ini, seperti yang diungkapkan Yadi Maryadi (25) warga Kelurahan/Kecanatan Lembursitu, ia sudah berhasil membudidayakan Ikan Cupang ini selama tiga tahun.

“Harga jual ikan hias cupang memang tidak semahal ikan hias lain, seperti koi, koki dan sejenisnya. Tetapi cupang ini mempunyai pangsa pasar tersendiri. Saya pilih budidaya ikan cupang karena relatif lebih mudah perawatan hariannya dibanding ikan hias lain, seperti ikan koi, koki dan ikan hias air tawar lain, juga tidak ada trik-trik khusus,” kata Yadi kepada Radar Sukabumi, Minggu (11/10).

Bacaan Lainnya

Lanjut Yadi, dengan modal seadanya saat ini rata-rata bisa menjual hingga 30 ekor. Satu ekornya, dijual dengan harga Rp10 ribu sampai Rp15 ribu, tergantung pesanan. Ada yang online, ada juga yang datang langsung ke rumah.

“Rata-rata keuntungan Rp300 ribu, Alhamdulillah apalagi di zaman Corona seperti sekarang ini,” ujarnya.

Menurutnya, minimnya modal yang dimiliki tidak menjadi kendala untuk tetap berusaha mengembangkan budidaya ikan hias yang dikenal juga sebagai ikan petarung. Bahkan, sampai saat ini proses budidaya hanya menggunakan aquarium.

“Saya belum punya kolam karena modal saya minim, sementara ini budidaya cupang masih memakai aquarium,” ungkapnya..

Yudi menambahkan, budidaya cupang juga bisa jadi alternatif usaha di tengah pandemi Corona jika dijalani dengan sungguh-sungguh. Terlebih bagi yang tidak memiliki modal besar.

Yudi memberi tips, dalam proses perindukan budidaya Cupang agar memisahkan induk betina dari telur dan digantikan dengan indukan jantan untuk menjaga telurnya itu. “Kalau tidak dipisahkan, telur-telurnya bisa habis dimakan indukan sibetina,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *