Cicantik Craft Hiasi Prambanan, Kerajinan Tangan Asal Sukabumi

UNIK: Payung asal Sukabumi berbahan woll ini tampil di Festival Payung Indonesia 2019.

SUKABUMI – Produknya yang terbilang unik dan cantik, membuat penggiat craft atau kerajinan tangan asal Sukabumi bernama Cicantik Craft tampil di Festival Payung Indonesia (FPI) 2019 di Candi Prambanan, Yogyakarta pada 6-8 September 2019.

Selain 26 komunitas seni pertunjukan, kegiatan ini diikuti 12 desainer dan 15 kelompok pengrajin dan penggiat craft.

Bacaan Lainnya

Sebagai Owner Cicantik Craft, Cindy tentunya bangga dilibatkan di festival terbesar tahun ini. Karena kaya dengan budaya nusantara, festival ini dihadiri warga lokal dan diisi dengan budaya yang berasal dari mancanegara seperti Thailand dan Jepang.

Festival Payung Indonesia ini sebenarnya acara yang diselenggarakan setiap tahun, dan tahun ini menjadi tahun yang kedua dilaksanakan oleh Heru Mataya Art selaku penggasa acara tersebut.

Tema yang diambil “Sepayung Daun”. “Sangat bangga bisa ikut di festival akbar ini karena tidak semua pengrajin kraft bisa berkesempatan mengikuti kegiatan ini karena bisa membawa nama Kota Sukabumi,” ucapnya saat dihubungi Radar Sukabumi, (22/9).

Dikatakan Cindy, untuk mengikuti kegiatan tersebut sebelumnya ia mendaftar mandiri pada Juni 2019. Beruntung bisa terpilih masuk mengikuti FPI 2019 tersebut.

“Begitu mendaftar dan lolos saya langsung bikin kerajinan payung yang berbahan benang woll waktu itu pengerjaannya seminggu,” terangnya.

Produk tersebut mulai dibuat sejak 2009, Cindy belajar secara otodidak. Namun untuk mulai fokus menjadi salah satu sumber penghadilan dari kerajinan dimulai sejak 2014. “Awalnya sih dari iseng-iseng membuat boneka rajut yang berbahan dasar botol plastik bekas dan benang woll,” imbuhnya.

Saat itu ia menjual produk pertama kali di acara Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Bekasi pada 2014. Dari usaha awal itu ternyata banyak konsumen yang berminat dan akhirnya memesan hasil rajutannya.

Seiring banyaknya pesanan, Cindy mulai fokus membuka usaha craft rajut.

“Alhamdulillah sudah seluruh Indonesia pemesanannya ada yang melalui online bahkan ada juga offl ine,” terangnya.

Pihaknya yakin FPI 2019 kemarin bisa menambah jaringan usahanya. “Bagi saya event tersebut tidak hanya sekadar memperkenalkan budaya antar mancanegara, tetapi juga bisa menambah luas jaringan usahanya tersebut,” tandasnya. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *