Cabe Rawit Merah Makin “Seuhah”

Salah seorang pedagang saat menjajakan dagangannya sambil menunggu pembeli.

SUKABUMI – Harga cabe rawit merah dibeberapa pasar tradisional Kota Sukabumi terus merangkak naik setiap pekan. Saat ini, harga cabe rawit merah mencapai Rp88 ribu perkilogramnya.

Hasil monitoring Dinas Koperasi Perdagangan Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Sukabumi di Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita, komoditas jenis cabe terus merangkak naik. Diduga kondisi tersebut dikarenakan faktor cuaca yang menggangu tanaman cabai.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Perdagangan Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Sukabumi, Heri Sihombing mengungkapkan, komunitas jenis cabe, terutama cabe rawit merah dan cabe lokal terus merangkak naik.

“Komoditas jenis cabe rawit terus naik setiap pekan, hal itu terjadi karena permintaan tidak seimbang dengan ketersediaan,” jelas Heri kepada Radar Sukabumi, Kamis (30/1).

Kendati demikian, Heri menyebut, komoditas cabe buka merupakan kebutuhan pokok. Artinya, hanya kalangan-kalangan tertentu yang harus menyediakannya setiap hari.

“Yang paling membutuhkan sebenarnya pedagang makanan, tapi tetap masih bisa di ganti dengan jenis cabe lainnya, selain itu kan juga orang sunda selalu menyediakan sambal,” terangnya.

Adapun untuk Bapokting lainya, lanjut Heri, tergolong masih cukup stabil. Baik itu harga, ketersediaan dan pendistribusiannya. Dirinya berharap, setelah intensitas hujan yang tinggi ini usai, harga cabe akan kembali normal.

“Untuk yang lainnya masih stabil, terutama kebutuhan-kebutuhan pokok,” tutupnya.

Sementara itu, Muldani salah seorang pedagang di Pasar Yulius Usman mengaku, selain harganya mahal, keberadaan cabe rawit merah di lapak-lapak juga jarang.

“Iya mahal pak, makanya tidak semua lapak ada cabe rawit merah. Pemasoknya juga susah,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *