Bappenas akan Usulkan Penambahan DAK

Igman Ibrahim/JawaPos.com GENJOT PRODUK DOMESTIK BRUTO: Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan ke sejumlah awak media.

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas menilai, pemanfaatan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah daerah masih kurang efektif mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro merasa, perlu adanya peningkatan Dana Alokasi Khusus (DAK).

“DAK perlu ditingkatkan mau gak mau, kalau DAU tidak efektif. DAK yang paling tidak sudah lebih tepat sasaran barang kali bisa lebih ditingkatkan jumlahnya, sehingga dampaknya lebih terasa terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Bambang dalam seminar tentang Kualitas Belanja Negara dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Ketimpangan di Kantor Bappenas, Jakarta.

Bacaan Lainnya

Informasi saja, DAK adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Menurut Bambang, dana ini lebih tepat diperuntukkan menggenjot pertumbuhan ekonomi. Namun sayangnya, anggarannya masih minim.“DAK itu kayak anak tiri,” kata mantan Menteri Keuangan itu.

Padahal, berdasarkan catatan Bappenas, secara agregat, rata-rata DAK meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,12 persen dan dapat mengurangi ketimpangan di daerah sebesar 0,08 poin. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan DAU yang hanya dapat mengerek pertumbuhan ekonomi sebesar 0,02 persen.

“Kalau DAK itu lebih spesifik ke proyek, bahkan proyeknya jelas (untuk pembangunan). Kalau jalan seperti apa, kalau irigasi seperti apa, sanitasi seperti apa. Jadi, saya yakin ini dampaknya lebih besar,” bebernya.

Oleh sebab itu, Bambang mengharapkan anggaran DAK tahun depan tidak lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Sebaliknya, ia mengharapkan anggaran itu justru diperbesar agar bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

“Mudah-mudahan data ini bisa jadi perspektif lain yang kami sampaikan ke Kemenkeu. DAK itu harusnya lebih besar dan dibuat tepat sasaran, sehingga memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan DAU. Kalau DAU itu kebanyakan untuk kegiatan rutin, kalau DAK itu tepat sasaran,” tegas Bambang.

 

(igm)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *