Tokoh AS: Ukraina Bagian Imperium Rusia, Untuk Apa Amerika dan Inggris Ikut Campur

Ukraina
Ilustrasi Wilayah Ukraina/Net

RUSIA — Keterlibatan Inggris dan Amerika Serikat dalam konflik Rusia-Ukraina mendapat kritik tajam dari penulis konservatif AS Ann Coulter. Berbicara kepada penyiar Inggris Piers Morgan, Coulter berpendapat bahwa AS dan Inggris memiliki masalah mereka sendiri dan seharusnya tidak mencampuri urusan Ukraina, yang menurutnya secara historis berada di bawah pengaruh Rusia. Coulter juga menyalahkan perluasan aliansi NATO untuk konflik saat ini.

“Setelah Uni Soviet jatuh, tidak ada gunanya NATO, dan kami, melanggar batas…, terus melanggar batas,” kata Coulter mengacu pada ekspansi aliansi ke Eropa Timur sejak jatuhnya Uni Soviet, seperti dikutip dari AFP, Minggu (31/7).

Bacaan Lainnya

Morgan, seorang pendukung setia Ukraina yang baru-baru ini mewawancarai Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dan istrinya Elena, berpendapat sebaliknya, mengklaim bahwa operasi militer Rusia di Ukraina membuktikan “untuk itulah NATO ada di sana.”

“Maaf, Ukraina secara historis adalah bagian dari imperium pengaruh Rusia,” balas Coulter.

“Saya tidak membela Putin… tapi mengapa orang Amerika harus peduli dengan ini? Kami memiliki masalah kami sendiri. Mengapa Inggris harus peduli dan ikut campur tentang ini?” ujarnya.

Ketimbang mengurusi Ukraina, Coulter mengatakan bahwa Inggris sebaiknya lebih fokus pada pengurangan imigrasi. Lagipula, kata Coulter, “Putin tidak menyerang Inggris.”

Coulter dikenal karena anti-intervensinya, dan memberikan dukungannya kepada Donald Trump pada tahun 2016 setelah dia bersumpah untuk mengakhiri “perang tanpa akhir” Amerika.

Pos terkait