Biasanya kasus itu muncul penyebabnya karena tidak berbicara dengan pasangan, meletakkan garam di sisi piring yang salah, karena menjahit jas pernikahan yang salah warna, karena tidak membawa istri keluar dan alasan lainnya.
Raghunath menyatakan bahwa permohonan cerai diajukan dalam pernikahan perjodohan dan cinta. Selain itu dia mengatakan yang pertama seperti digigit ular tanpa niat, sedangkan yang terakhir seperti digigit dengan sengaja.
“Kami mendapatkan petisi perceraian lebih banyak dari daerah perkotaan daripada pedesaan. Di daerah pedesaan, panchayat desa turun tangan dan menyelesaikan masalah. Perempuan tidak memiliki kemandirian dan ketakutan mereka terhadap masyarakat dan sentimen keluarga memaksa mereka untuk mengatasi situasi tersebut. Tapi di kota, perempuan dididik dan mandiri secara finansial,” pungkasnya.(*)