Gelombang protes datang menyusul keputusan pemerintah untuk memotong subsidi impor pangan, sebagai bagian dari paket penghematan yang diungkapkan oleh Presiden Ebrahim Raisi awal pekan ini dengan maksud menyelamatkan ekonomi yang terpukul oleh sanksi, dan juga inflasi yang melonjak yang diperparah oleh konflik Ukraina.
Sebagai konsekuensi dari penghapusan subsidi tersebut adalah kenaikan drastis harga barang kebutuhan sehari-hari, seperti minyak goreng, ayam, telur, dan susu. Kenaikannya pun mencapai hingga 300 persen.(*)