Malaysia Akan Kirim Pasukan ke Yerusalem

Pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel terus memantik reaksi. Sejak akhir pekan, unjuk rasa anti-AS tidak hanya marak di Palestina dan negara-negara Arab, tapi juga berbagai negara di dunia. Angkatan Darat Malaysia (ATM) bahkan mengaku siap diberangkatkan ke Jerusalem untuk membela kepentingan Palestina.

”Deklarasi AS tentang Yerusalem itu adalah tamparan keras bagi komunitas muslim di seluruh dunia,” kata Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein seperti dikutip kantor berita Bernama kemarin (10/12). Karena itu, dia mengaku telah menyiagakan ATM untuk terlibat dalam misi pertahanan dan keamanan di Timur Tengah. Khususnya Palestina.

Bacaan Lainnya

”Kami harus siap menghadapi kemungkinan apa pun. ATM sudah siap. Kami hanya tinggal menunggu instruksi dari para petinggi militer,” lanjut Hishammuddin sebagaimana dilansir Al Jazeera. Jika diperlukan, menurut dia, ATM akan langsung terbang ke Palestina untuk menegakkan perdamaian di sana. Tapi, dia berharap kondisi di Palestina akan segera membaik.

Dari Vatikan, Paus Fransiskus kembali berbicara tentang Yerusalem. Kali ini, dalam homili alias khotbah di hadapan umat Katolik, rohaniwan 80 tahun tersebut mengingatkan para pemimpin dunia terhadap komitmen mereka untuk tidak melanggengkan konflik dan perpecahan. ”Saya sangat menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam bentrok-bentrok yang kian marak beberapa hari terakhir,” katanya.

Pekan lalu, sebelum Trump mendeklarasikan sikapnya tentang Jerusalem, paus memperingatkan taipan 71 tahun tersebut terhadap status quo. Bagi bapa suci umat Katolik itu, mempertahankan status quo Jerusalem adalah tindakan yang paling bijaksana dan paling realistis.

”Solusi permanen bagi krisis Israel dan Palestina hanya bisa dicapai lewat perundingan yang dilandasi rasa saling menghormati,” ungkapnya.

Kemarin Associated Press melaporkan bahwa para menteri luar negeri negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab sepakat mengecam AS terkait deklarasi Trump. Kecaman itu dituangkan mereka dalam pernyataan resmi yang diteken 22 negara. Termasuk Jordania, Uni Emirat Arab (UEA), dan Arab Saudi yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat AS.

”Kami telah sepakat menempuh langkah politik. Kerangka politik adalah solusi yang jauh lebih bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ketua Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit. Dia kembali menegaskan bahwa Jerusalem adalah kota yang dijajah Israel. Karena itu, mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel adalah kesalahan besar.

Selain kecaman, Liga Arab tidak menyerukan apa pun yang provokatif. Tidak ada seruan boikot produk AS atau sanksi apa pun. Karena itu, sebagian diplomat Arab mengaku kecewa pada kesepakatan yang moderat tersebut. Di luar Liga Arab, mereka mendesak AS segera mencabut deklarasinya tentang Jerusalem. Dengan demikian, konflik yang lebih luas akan bisa dihindari.

Dari Kota Ramallah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas membatalkan rencana pertemuannya dengan Wakil Presiden AS Mike Pence yang melawat Israel pekan depan. Rencananya, dalam lawatan itu, Pence bertemu dengan Abbas. Namun, pascadeklarasi Trump, Palestina menganggap tidak perlu lagi ada pertemuan dengan Pence.

Gereja Koptik Mesir yang dijadwalkan bertemu Pence dalam lawatan menjelang Natal itu pun mengekor keputusan Palestina. Mesir membatalkan rencana pertemuan para petinggi Gereja Koptik dengan Pence. Rencananya Pence berkunjung ke Israel pada 19 Desember.

Bersamaan dengan itu, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al Maliki menyatakan bahwa pihaknya tidak akan lagi memercayakan upaya damai dua negara kepada AS. ”Kami akan mencari mediator baru dari negara Arab dan masyarakat internasional,” tandasnya kepada Reuters. Bagi Palestina, mewujudkan kesepakatan damai yang sifatnya permanen masih prioritas.

Di tempat terpisah, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu buka suara tentang Yerusalem. Dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelang forum menteri-menteri luar negeri Eropa di Kota Brussel, Belgia, dia membela Trump. ”Saya mendengar kecaman terhadap Trump. Tapi, saya tidak mendengar satu kecaman pun terhadap mereka yang menghujani roket ke Israel,” ujarnya. (*)

(hep/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *