Industri Game Lokal Sulit Maju

TEROBOSAN: Jumpa pers Oolean, Agate, dan Melon dalam upaya memajukan industri game lokal.

JAKARTA, RADRASUKABUMI.com – Game dikatakan menjadi industri entertainment yang paling menjanjikan setelah musik dan film. Terbukti, masyarakat di berbagai penjuru dunia saat ini dekat dengan game, utamanya game mobile.
Di tengah pesatnya perkembangan industri game, Indonesia tampaknya masih belum bisa bersaing. Sebab, Indonesia dikatakan masih menjadi pasar saja, bukan sebagai pemain utama dalam industri itu sendiri.
CEO dan Co-founder Agate, pengembang game lokal asal Bandung, Arief Widhiyasa mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat industri game lokal sulit berkembang. Di antaranya karena kurangnya investasi, perusahaan game yang sedikit, dan talenta gaming yang minim. “Itu yang menyebabkan industri game Indonesia susah berkembang dan bersaing dengan gempuran game asing,” ujarnya saat jumpa pers Oolean di Jakarta, Rabu (10/7).
Dalam upaya mengatasi hal tersebut, Oolean, sebuah inisiatif dari Melon, sub bisnis Telkom Indonesia dan Agate, dibentuk. Oolean sendiri menyediakan solusi post promotion game, gaming hub, analytics, user management system, dan Aplication Programming Interface (API).
Oolean juga nantinya bisa bertindak sebagai developer dan publisher game lokal, serta membuat berbagai macam game yang bisa dimainkan banyak pihak. Mulai dari casual sampai ke hardcore. Oolean dalam memajukan industri game lokal juga akan menjadi wadah inkubasi bagi startup atau pengembang game.
Pada kesempatan yang sama, SVP Media dan Digital Bisnis Telkom Indonesia Joddy Hernady menyebut, Telkom melihat industri game di Indonesia dikuasai asing. “Kalau punya porsi besar itupun hanya di sisi payment saja. Ini adalah saatnya kita me-review, industri game akan tumbuh dengan sangat cepat, jangan sampai kita hanya jadi pasar, produk dalam negeri bisa tumbuh,” katanya.
Dalam inisiatif Oolean, dikatakannya, Telkom akan memajukan industri game dari inkubasi pengembangan game. “Telkom sebagai digital telco juga diharapkan oleh berbagai pihak untuk turut memajukan industri game lokal,” sebutnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Game Indonesia (AGI), market gaming di Indonesia dikatakan bakal terus tumbuh. Pada 2030, Indonesia diprediksi akan menjadi top 5 game market di seluruh dunia dengan revenue USD 4,3 miliar. Dari 100 persen pangsa pasar game di Indonesia, pengembang game lokal hanya mendapat kue sebesar 0,4 persen saja.
Dari sana kemudian Oolean, Agate, dan Melon menyebut ada ketimpangan yang sangat besar di industri game lokal dengan pengembang game yang sulit bersaing. Dengan adanya Oolean, ditargetkan bahwa hingga lima tahun ke depan, setidaknya developer game lokal di tanah air bisa mendapat porsi 20 persen pangsa pasar game. (ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *