Detik-detik Calon Pengantin Nyaris Tewas Akibat Ledakon Lebanon

RADARSUKABUMI.com – Tayangan-tayangan video amatir yang menggambarkan dahsyatnya peristiwa ledakan Lebanon beredar luas di berbagai platform media sosial, termasuk di Twitter.

Salah satunya adalah sepasang pengantin di Beirut yang sesi foto prewedding mereka berujung prahara lantaran berbarengan dengan insiden itu. Kepanikan pengantin itu terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh seorang pengguna Twitter dengan akun @sidchan.

Bacaan Lainnya

“Seorang pengantin perempuan mengadakan sesi foto prewdding saat ledakan – menyedihkan #PrayForLebanon,” bubuhnya dalam unggahan video itu.

Video itu menunjukkan sebuah kamera yang merekam seorang pengantin perempuan yang bergaun putih. Kamera menyoroti wajah bahagia pengantin kemudian mengarah ke gaunnya yang menjuntai indah. Lalu hanya dalam hitungan detik, semuanya berubah. Kamera itu masih merekam ketika ledakan terjadi dan membuat pengantin perempuan itu hampir terjengkang.

Sang kamerawan menjauh dari lokasi pemotretan, sementara kameranya masih merekam kejadian itu. Tampak sekilas pengantin perempuan dituntun oleh pasangannya. Keduanya tergesa-gesa pergi dari situ dengan panik.
Hingga berita ini diturunkan, video itu telah dilihat lebih dari 1,4 juta kali. Berbagai komentar pun memenuhi unggahan itu. Sebagian besar mendokan keselamatan pengantin dan pasangannya.

“Saya senang mereka tidak apa-apa. Sangat mengerikan ketika didesak (dengan keras) oleh kekuatan,” balas @purplechiyoko.

“#PrayForLebanon dalam bencana yang mengerikan dan rasa duka saya untuk keluarga martir. Doa kami untuk Beirut dan seluruh Lebanon,” balas @Ayla19452790

“Saya harap mereka baik-baik saja,” komentar @el____9.

Ledakan tersebut terjadi pada Selasa (4/8) waktu setempat. Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan bersumber sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan kota itu. Ia menambahkan penimbunan zat kimia ter berbahaya dan dapat meledak itu dilakukan serampangan tanpa memperhatikan aspek keselamatan.

“Ini merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima,” ujar Aoun.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *