Waspada! Status Gunung Tangkuban Parahu Berubah karena Tercium Belerang

Gunung Tangkuban Parahu (foto: ist)

RADARSUKABUMI.com – Bau belerang tercium oleh warga yang berada di kawasan Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga wilayah Cimahi dan sebagian Kota Bandung. Pemerintah masih menetapkan status gunung tersebut di level waspada.

Bau belerang itu tercium warga diduga efek dari aktivitas gunung pada Rabu (11/9) petang. Bau tersebut meluas hingga 25 km karena tiupan angin kencang mengarah ke Selatan-Baratdaya (Wilayah KBB-Cimahi-Sebagian Kota Bandung).

Bacaan Lainnya

Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kasbani melalui keterangan pers, Kamis (12/9/19), menyatakan timnya sudah mengecek dan melakukan pengukuran gas di sekitar Kawah Ratu Tangkuban Parahu setelah menerima informasi dan keluhan bau belerang dari warga.

Berdasarkan hasil pengukuran, pihaknya belum menemukan indikasi peningkatan konsentrasi gas CO2, SO2 yang signifikan. Hasil pengamatan gas dengan drager terukur kobsentrasi CO2 : 0,020 vol persen dan SO2 : 4,6 ppm.

“Konsentrasi gas-gas tersebut masih relatif lebih kecil dari hasil pengukuran sebelumnya yaitu pada 1 Agustus 2019,” kata dia.

Selain itu, pemantauan suhu kawah belum menunjukkan adanya peningkatan, amplitudo tremor yang terekam dominan sekitar 25 milimeter. Saat ini, status Tangkuban Parahu masih berada di Level II waspada dengan rekomendasi jarak bahaya di dalam radius 1,5 km dari kawah.

“Masyarakat yang berada di luar radius 1,5 kilometer agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa namun tetap mengikuti perkembangan aktivitas gunungapi dari PVMBG dan pemerintah daerah,” jelasnya.

Sementara itu, sehari sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan memastikan tidaka akan menurunkan status Gunung Tangkuban Parahu dalam waktu dekat. Semua itu karena pertimbangan aktivitas gunung yang masih tercatatat beberapa kali erupsi.

“Tangkuban parahu kita tidak akan turunkan statusnya. Statusnya masih sama seperti sekarang (Waspada), kan aktivitas (gunung) masih sama dengan beberapa waktu yang lalu,” kata dia usai menghadiri acara Dies Natalis Universitas Padjajaran ke-62, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung.

(RBD/gat/pojokjabar/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *