Warga Padaraang Masih Kesulitan Air Bersih

FOTO : FOR/RADAR SUKABUMI KRISIS AIR BERSIH : Sejumlah warga Kedusunan Pasirmalang, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh antre mendapatkan air bersih, kemarin (5/8).

GUNUNGGURUH, RADARSUKABUMI.com – Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Sukabumi menyebabkan ratusan warga di Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh kesulitan mendapatkan air bersih. Pasalnya, sumur-sumur mereka kini kondisinya sudah mulai mengering. Seorang warga Kampung Padaraang, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Eri Herwanto mengatakan, musim kemarau tahun ini menyebabkan debit air yang berada di sumur warga mengalami kekeringan. “Sumur-sumur di rumah warga airnya sudah pada tidak ada. Kondisi ini, sudah berlangsung sekitar satu bulan lalu. Yang lebih parahnya itu baru sekitar dua minggu,” jelas Eri kepada Radar Sukabumi, kemarin (5/8).

Untuk mendapatkan air bersih, sambung Eri, warga Kedusunan Padaraang harus rela berjalan ratusan meter dengan melintasi jalan perbukitan. “Beruntung, di kampung ini ada mata air yang ditampung melalui torn. Kalau tidak ada, kami bisa kelabakan untuk mendapatkan air bersih,” bebernya.

Bacaan Lainnya

Menurut Eri, krisis air bersih saat musim kemarau, sudah menjadi hal yang biasa terjadi setiap tahunnya. Terlebih lagi, lokasi pemukiman warga berada di atas perbukitan yang tempatnya dijadikan sebagai lahan pertambangan galian batu kars. “Kalau musim kemarau, memang warga di sini selalu mengalami krisis air bersih. Namun konidisi ini tidak menyulitkan kami untuk mendapatkan air karena pemerintah desa sudah membangun sarana air untuk warga melalui bak penampungan,” ujarnya.

Kepala Desa Kebonmanggu, Rasnita mengatakan, kemarau saat ini telah menyebabkan Kedusunan Pasirmalang dan Kedusunan Padaraang mengalami kesulitan air bersih. “Ada 250 Kepala Keluarga (KK) dari 600 jiwa yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,” katanya.

Mengantisipasi krisis air bersih yang dialami warganya, pihaknya telah berupaya meminta bantuan kepada pemerintah terkait. Selain itu, dirinya juga mengaku telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk untuk dapat membantu warganya agar bisa mendapatkan air bersih. “Alhamdulillah, di wilayah kami terdapat dua perusahaan yang sudah membantu melalui pembangunan sumur bor. Kami gandeng mereka agar memeberikan tanggung jawab sosialnya kepada warga terdampak melalui program CSRnya,” ujarnya.

Sebelum ada bantuan untuk pembuatan sumur bor, ujar Rasnita, setiap pagi dan sore hari warga selalu berbondong-bondong membawa jerigen dan ember untuk mendapatkan air bersih. Seperti halnya, warga di Kampung Nyalindung, Kedusunan Pasirmalang yang harus rela berjalan sekitar 600 meter untuk mendapatkan air bersih. “Mereka ini, selalu mengambil air bersih yang lokasinya berada di samping sungai cimandiri. Tetepi, kalau sekarang mereka tidak lagi seperti itu. Lantaran, sudah ada sumur bor,” pungkasnya.

 

(Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *