Video Enung, Ibu Tersangka Penyebab Polisi Terbakar Pasrah dan Sedih, Jangan Disiksa Pak

Enung, ibu RS, tersangka polisi terbakar di Cianjur. Foto: Guruh/PojokSatu.id

Selain terkejut, Enung juga mengaku sangat terpukul. Sebab, RS kesehariannya cukup pendiam.

“Pendiam anaknya. Di rumah atau di kampung sini juga enggak pernah macem-macem,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Enung menambahkan, dirinya sudah melihat video detik-detik terbakarnya polisi yang tersebar di grup-grup Whatsapp itu.

Dalam salah satu video tersebut, terlihat seorang mahasiswa melemparkan cairan, diduga bensin, yang dibungkus plastik.

Diakuinya, bahwa sosok yang memakai jas merah tersebut adalah benar anaknya.

“Sudah lihat, benar itu Dedek (panggilan RS di rumah),” tutur dia.

Perempuan yang membuka warung di depan rumahnnya itu juga mengaku shock dengan dijadikannya anak sebagai tersangka.

Informasi itu didapati dari salah seorang kerabatnya yang mendapat foto mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Surya Kancana (Unsur) itu.

“Sedih atuh, Pak,” ucapnya lirih sambil menunduk.

Terkait aktivitas RS yang disebut-sebut merupakan anggota sebuah organisasi ekstra kampus, Enung menyatakan tidak tahu.

Yang diketahuinya selama ini adalah, anaknya itu memang aktif dan mengikuti organisasi di samping aktivitas perkuliahannya.

Akan tetapi, selama ini ia mengira bahwa organisasi yang digeluti RS adalah organisasi intra kampus.

“Tahu (ikut organisasi). Ibu kira itu dari kampus, bukan di luar kampus,” ujarnya.

Sepengetahuannya, RS sudah mulai aktif berorganisasi sejak menyandang status mahasiswa.

“(Ikut organisasi) dari sejak kuliah. Sekarang semester tiga,” tuturnya.

Kendati demikian, Enung mengaku tak tahu persis organisasi apa yang diikuti anaknya di luar kampus itu.

“Ibu enggak pernah nanya-nanya,” lanjutnya.

Enung menyatakan, pihak keluarga pasrah dengan proses hukum yang harus dijalani anak keduanya itu.

Akan tetapi, sebagai seorang ibu, ia berharap RS bisa diringankan hukumannya.

“Ya minta diringanin aja. Jangan sampai terlalu disiksa,” pintanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *