RADARSUKABUMI.com – Nantinya tol ini akan memperlancar distribusi barang dan jasa, memangkas biaya logistik, dan juga mendukung pengembangan potensi ekonomi kawasan Bogor dan Sukabumi khususnya di sektor pariwisata.
“Di Sukabumi sendiri banyak tempat wisata yang tidak kalah menarik mulai dari pantai di Pelabuhan Ratu, Curug Awang, Curug Cikaso hingga Gunung Gede,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Trans Jabar Tol Muhammad Sadali mengatakan bahwa penyelesaian seksi 2 dipercaya mampu meningkatkan arus lalu lintas di jalan tol Bocimi.
Saat ini, lalu lintas harian rata-rata (LHR) di seksi 1 baru mencapai 17.000 kendaraan, di bawah ekspektasi sebesar 22.000 kendaraan.
“Misalnya, ke Sukabumi atau Pelabuhan Ratu lebih cepat dan lebih dekat. Nanti, kalau itu sudah tersambung, jadi trafik bisa naik dengan sendirinya,” kata Sadali.
Apabila semua seksi sudah tersambung, Sadali mengklaim, dari gerbang keluar tol Bocimi terdekat ke Pelabuhan Ratu sepanjang 33 km sampai 34 km dengan waktu tempuh paling lama 1 jam. Adapun, dari Jakarta ke Pelabuhan Ratu hanya menempuh waktu 2,5 jam.
“Sempat turun 22 persen(Trafik), tapi sekarang sudah enggak sebesar itu, rata-rata antara 10 persen dan 15 persen di bawah rencana. Sudah mulai ada kenaikan,”jelasnya.
Sebagai informasi, Progres konstruksi jalan tol Bocimi seksi 2 mencapai 36,20 persen per awal Januari 2020. Saat ini, jalan tol Bocimi baru beroperasi di seksi 1 sepanjang 15,34 kilometer.
Secara keseluruhan, jalan tol Bocimi memiliki panjang 54 kilometer, terdiri atas seksi 1 Ciawi-Cigombong (15,35 km), seksi 2 Cigombong-Cibadak (11,90 km), seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat (13,70 km), dan seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13,05 km). (*/cr2/a)
