SUKABUMI — Tiba-tiba Forum Pemuda Palabuhanratu (FPP) menuding dugaan adanya pencemaran lingkungan dari limbah PLTU Jabar 2 Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang dibuang secara langsung ke laut oleh pihak PLTU.
Imbasnya, sejumlah perwakilan FPP Kabupaten Sukabumi datangi gedung DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah jalan Komplek perkantoran Jajaway, Desa Citepus. Senin, (27/3).
Pantauan dilapangan audensi yang dilakukan FPP tidak berlangsung lama, mereka memilih walk out karena ingin bertemu secara langsung dengan pimpinan dari pihak PLTU yakni General Manajer (GM) PT. Indonesia Power.
“Kami hari ini mengkaji kebijakan kebijakan publik seputaran pemerintah khususnya didaerah Palabuhanratu yang beberapa waktu lalu ada dugaan pencemaran lingkungan limbah yang langsung dibuang oleh PLTU langsung ke laut,” ungkap Friady Mahyuzar ketua Forum Pemuda Palabuhanratu kepada Radar Sukabumi.
“Kami memutuskan untuk walk out karena yang bertanggung jawab khususnya GM itu tidak hadir. Kami ingin kalau nenjadi pimpinan itu gentle hadir, temui kami karena yang bersangkutan pengendali penuh dan bertanggung jawab di PLTU Palabuhanratu,” sambungnya.
Aksi walk out yang dilakukan tersebut, menurut Friady sebagai bentuk rasa kecewa, untuk itu dalam waktu dekat forum pemuda Palabuhanratu akan melakukan aksi unjuk rasa dengan membawa massa lebih banyak.
“Kami akan mengadakan aksi unjuk rasa besar besaran dalam waktu dekat, Insya Allah 3.000 massa akan kami hadirkan, tidak ada lagi audensi, kami diskusikan dengan tokoh masyarakat, OKP, Ormas dan unsur unsur terkait lainnya yang terdampak,” terangnya.
Sementara itu, ketua komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi Deni Gunawan sangat menyayangkan audensi diwarnai aksi walk out, padahal menurutnya seluruh perwakilan dari unsur unsur terkait sudah hadir dan akan memberikan klarifikasi terkait dugaan pencemaran lingkungan yang dikeluhkan para pemuda forum pemuda Palabuhanratu.