Sukabumi Dihantui Tanah Retak, Terancam Longsor Pula

SUKABUMI – Ratusan Kepala Keluarga (KK) di Kampung Ciseupan, RT 01, RW 13, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi kini tengah dihantui rasa was-was, Senin (8/2). Pasalnya, cuaca ekstrim dengan intensitas curah hujan yang tinggi membuat wilayah tersebut ternacam longsor.

Tak hanya itu, kekhawatiran warga juta semakin menjadi setelah daerah yang lokasinya berada di atas perbukitan tersebut, diterjang bencana pergerakan tanah. Pergerakan tanah terjadi di kebun milik warga yang berada di pegunungan, tepatnya di Kampung Ciseupan.

Bacaan Lainnya

“Nah yang menjadi kekhawatiran warga, takut sewaktu-waktu retanakan tanahnya semakin meluas sehingga berpotensi dan memicu bencana longsor,” kata Ketua RT 01 Kampung Ciseupan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Holim (52) kepada Radar Sukabumi.

Retakan tanah yang lokasinya berada di atas pemukiman penduduk itu, terjadi sekitar dua pekan terakhir. Namun saat ini setelah diguyur hujan deras, retakan tanah semakin memanjang hingga sekitar 200 meter. “Iya, di bawah perbukitan yang kini terjadi retakan tanah itu, ada sekitar 260 kepala kelurga,” bebernya.

Untuk itu, ia bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah agar segera meninjau ke lokasi dan melakukan pengkajian secara memdalam. Ini perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadimya resiko bencana alam yang lebih besar. “Saya takutnya ini menyebabkan bencana longsor dan menimbun pemukiman penduduk yang berada di bawah perbukitan ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Yayan Bastiar mengatakan, pihaknya membenarkan soal bencana retakan tanah yang terjadi di atas pemukiman penduduk Kampung Ciseupan, RT 01, RW 13, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan itu. “Kami sudah melakukan peninjauan ke lokasi retakan tanah itu,” kata Yayan.

Berdasarkan hasil asessmen di lokasi bencana, akibat retakan tanah itu, kontruksi tanah di perbukitan tersebut mengalami anjlok mulai dari lima sampai 10 centimeter.

“Meski demikian, sampai sejauh ini masih di kategorikan aman. Hal ini di perkuat dari lokasi bekas retakan, sudah tertutup kembali oleh tanah,” paparnya

Meski demikian, pihaknya terus menghimbau kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di bawah perbukitan itu, agar meningkatkan kewaspadaanya. Terutama saat wilayah tersebut dilanda hujan deras dengan intensitas tinggi. “Iya, kalau hujan deras, dikhawatirkan tanah kembali bergerak dan mengakibatkan longsor,” pungkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *