Sudah Tiga Musim Sawah di Cikembar Kering, Camatnya Lakukan ini

TERLANTAR : Petugas Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar saat meninjau lokasi bendungan Leuwikawung yang jebol diterjang bencana banjir.

CIKEMBAR — Persoalan kekeringan lahan pesawahan warga seluas 150 hektare di empat kedusunan yang ada di wilayah Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, telah menyita perhatian semua kalangan. Bagaimana tidak, petani yang memiliki lahan di wilayah tersebut, sudah lebih dari tiga musim tidak bisa bercocok tanam. Lantaran, air untuk mengaliri lahan pesawahan warga tidak berfungsi secara maksimal, pasca saluran pada bendungan Leuwikawung diterjang bencana banjir pada beberapa tahun lalu.

Camat Cikembar, Tamtam Alamsyah mengatakan, dirinya mengaku baru mengetahui kondisi petani di wilayah yang tengah dipimpinnya itu, telah mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan air dalam mengairi lahan pesawahan. Padahal, di musim hujan seperti ini masyarakat seharusnya tidak perlu cemas akan kekurangan pasokan air dalam mengairi lahan pesawahan. Namun, faktanya saat ini terdapat ratusan hektare di wilayah Desa Parakanlima yang mengalami kekeringan.

Bacaan Lainnya

“Kalau melihat kondisi fisik di lapangan, ini harus memerlukan biaya yang cukup besar. Otomatis ini tidak bisa dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat saja, tertapi harus ada keterlibatan pemerintah disini dalam menyelesaikan persoalan kekeringan itu,” kata Tamtam kepada Radar Sukabumi, Kamis (25/03/2021).

Untuk itu, setelah mengetahui kejadian tersebut dirinya langsung melaporkan perihal kekeringan lahan pesawahan warga yang disebabkan oleh rusaknya bendungan Leuwikawung itu, kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *