BERITA UTAMAPemda Kabupaten Sukabumi

Gubernur Optimis CPUGGp Bisa Dipertahankan, Wakil Bupati Iyos Bilang Begini

×

Gubernur Optimis CPUGGp Bisa Dipertahankan, Wakil Bupati Iyos Bilang Begini

Sebarkan artikel ini
SENJA DI PUNCAK DARMA: Sejumlah wisatawan sedang menikmati keindahan di salah satu lokasi objek wisata unggulan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, tepatnya di Puncak Darma, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Rabu (10/2). Status pengakuan UNESCO Global Geoprak (UGG) terhadap Geoprak Ciletuh Pelabuhanratu ini berakhir pada 2022. (Ikbal/RadarSukabumi)

SUKABUMI— Sejumlah persiapan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi semakin matang. Mulai dari persyaratan administrasi dan persyaratan lainnya telah dirampungkan, kemudian syarat fisik tengah digenjot oleh pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasa optimis revalidasi akan berjalan mulus, itu artinya CPUGGp bisa dipertahankan dari statusnya sebagai bagian dari Geoprak Dunia.

“Ya, kita perpanjang saja standar Geopark sudah kita perlihatkan, keberpihakan anggaran program-program itu sudah kita tunjukan, bahwa kita sesuai dengan rekomendasi. Namanya mau habis, ya harus diperpanjang seperti STNK,”jelas pria yang akrab disapa kang Emil pada saat berkunjung ke Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu.

Di sisi lain untuk pengembangannya, sambung pria berkacama yang akrab disapa kang Emil ini, tentunya sudah dipersiapkan. Mulai dari perbaikan organisasi, infrastruktur, anggaran untuk akses ke arah pariwisata. “Termasuk konservasi alam, promosi, pendidikan, edukasi, keberpihakan ekonomi tenaga kerja lokal, semua sudah terceklis, walaupun gara-gara Covid-19 sempat terganggu,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menegaskan bahwa status Green Card UNESCO akan divalidasi kembali. Rencananya revalidasi tersebut akan dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang. Ia menjelaskan, sudah mempersiapkan semuanya sesuai dengan rekomendasi yang ada di UNESCO.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *