Sudah 13 Perusahaan di Sukabumi Gulung Tikar

Pabrik-Sukabumi-Tutup
Petugas perusahaan saat memasang spanduk pemberitahuan penutupan PT Tri Banyan Tirta Tbk Sukabumi

Otomatis, kondisi tersebut membuat daya saing dunia industri di Kabupaten Sukabumi, lebih sulit jika dibandingkan dengan daerah lain. Sehingga order akan lebih diberikan banyak dari buyer ke wilayah atau daerah yang berani harganya lebih rendah.

“Kenapa perusahaan di Sukabumi ini, merasa keberatan. Karena, terkadang pihak buyer yang memberikan order itu malah menekan dengan harga. Jadi, mereka presure-nya lebih rendah karena di kabupaten dan kota lain, ada yang berani lebih rendah. Jadi ini yang terkadang masyarakat umum, tidak memahami itu.

Bacaan Lainnya

Makanya boleh di cek data statistik di Jabar, bahwa wilayah kota dan kabupaten yang UMK-nya tinggi, pasti angka penganggurannya, juga akan lebih tinggi,” bebernya.

Sebab itu, DPK APINDO Kabupaten Sukabumi menilai, jika suatu kota atau kabupaten yang saat ini masih kondusif dan masih relatif nyaman. Maka, jangan sampai ada satu gerakan-gerakan yang justru membuat pengusaha gerah.

Karena, dapat berpotensi dan bisa mengakibatkan perusahaan tersebut, melakukan relokasi untuk berinvestasi baru di wilayah lain yang mungkin dinilai lebih kondusif dan kompetitif. Sehingga, mereka bisa nyaman untuk melakukan usahanya.

“Memang, kondisi perekonomian dalam negeri yang tak menentu membuat sejumlah pabrik memilih untuk menghentikan kegiatan produksi dan merumahkan karyawannya.

Apalagi, sekarang pasca pademi Covid-19, kita dihadang kembali oleh krisis ekonomi global. Sehingga, tejadi penurunan kapasitas sampai 70 persen atau sisa karyawan tinggal 30 persen. Artinya industri padat karya di Sukabumi, sedang tdak baik-baik saja,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait