Sirojudin: Honorer Juga Bisa

Bakal Calon Wakil Bupati Sukabumi usungan PDI Perjuangan, Sirojidin foto bersama GM Radar Sukabumi, Abdul Somad, Pimpinan Redaksi, Rahmad Yanadi.

SUKABUMI – Kemunculan Ketua Komite Olahraga Indonesia (KONI) Kabupaten Sukabumi, Sirojudin di kancah perpolitikan Sukabumi jelas menjadi sebuah kejutan. Bahkan bisa dibilang, sosoknya menjadi ‘ancaman’ bagi para kandidat lain.

Bagaimana tidak, sosoknya yang masih muda, gagah dan juga memiliki paras ganteng ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi khususnya bagi kaum milenial. Ditambah lagi, perjalanan karir yang bisa dibilang berangkat dari nol bisa menjadi inspirasi.

Bacaan Lainnya

Siapa sangka, sosok Sirojudin bukan hanya dikenal sebagai Ketua KONI saja, tapi juga ternyata tercatat sebagai tenaga honorer di Kabupaten Sukabumi. Status tersebut didapatnya karena mampu memberikan prestasi dalam dunia olahraga.

Memang, bakal calon Wakil Bupati Sukabumi ini merupakan atlet berprestasi yang dimiliki Kabupaten Sukabumi.

“Saya memang tercatat sebagai tenaga honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi,” bebernya di acara Diskusi Redaksi Harian Radar Sukabumi, kemarin (22/7).

Disinggung terkait langkah dirinya terjun ke politik praktis dan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Sukabumi pada Pilkada 2020 ini, ia mengaku hanya ingin mengabdi dan berbuat untuk lebih memajukan Kabupaten Sukabumi.

“Saya ingin berbuat baik dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Untuk mewujudkan mimpi itu, tentu saya harus terjun ke dunia politik. Dan terus terang, ini adalah pengalaman pertama saya ikut berpartai,” akunya.

Meskipun sosoknya marupakan paling muda diantara para calon lainnya, ternyata bukan berarti minim pengalaman. Perjalanan karirnya yang dari nol sebagai atlet hingga mampu menduduki Ketua KONI Kabupaten Sukabumi, tentu bukan capaian yang bisa dipandang sebelah mata. Ditambah lagi, di sosoknya yang masih muda ini ternyata dia tercatat sebagai salah satu pengusaha sukses.

“Untuk berbuat itu tidak bisa dilihat dari usia. Justru dengan saya pernah menjadi seorang honorer, bisa merasakan bagaimana keluh kesahnya.

Dengan saya menjadi atlet, juga bisa merasakan bagaimana penderitaannya. Makanya ketika menduduki jabatan KONI, saya terus berbuat salah satunya dengan memberikan uang kadeudeuh bagi para atlet, pelatih, wasti dan lainnya,” lanjut Sirojudin.

Tapi meskipun dibesarkan dari dunia olahraga, bukan berarti ketika ditakdirkan jadi akan menganak emaskan dunia olahraga. Semua sektor tentunya akan diperhatikan.

Mulai dari pendidikan khususnya pendidikan agama, pariwisata, ekonomi, dan lain sebagainya. “Khusus untuk pendidikan agama, saya ingin ada penyamaan hak.

Kalau kita lihat saat ini, pendidikan agama, pesantren dan lainnya perhatiannya masih kurang. Begitupun sektor ekonomi dan pariwisata.

Saya ingin semua potensi pariwisata yang ada bisa dikembangkan dan mendongkrak ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan membangun fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Ada banyak program lainnya tapi saya tidak bisa buka seluruhnya disini,” tambahnya.

Sedangkan disektor kepemudaan, dirinya ingin para pemuda di Kabupaten Sukabumi ini lebih produktif. Tidak hanya bekerja diluar daerah dengan penghasilan yang tidak jelas. “Kita akan buatkan usaha mandiri untuk para pemuda agar bisa lebih produktif lagi,” katanya.

Mengenai permasalahan tenaga kerja di pabrik, pihaknya menginginkan adanya kebijakan yang tidak memperkerjaan yang didominasi oleh wanita. Untuk itu, perlunya intervensi dari kepala daerah.

“Kita ingin 80 persen lelaki dan 20 persen wanita. Biarkan lelaki yang mendominasi menjadi tulang punggung keluarga,” harapnya.

Bakal calon Wakil Bupati usungan PDI Perjuangan ini menekankan, dalam kontestasi Pilkada nanti bukan lah persaingan. Tapi, bagaimana bisa bersama-sama membangun Kabupaten Sukabumi lebih baik dan maju lagi.

“Ini bukan pertandingan bukan pula kompetisi. Kita sama-sama membangun Sukabumi. Ketika kita ingin berbuat baik, tentunya tidak harus saling sikut,” ucapnya.

Sebagai sosok anak muda, dirinya mengaku ingin menjadi anak yang baik. Ia pun mengambil salah satu kutipan yang dikatakan Presiden pertama RI Ir Soekarno.

Yakni, “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”.

“Sebagai anak yang baik, saya tidak ingin orang tua banting tulang dan memikirkan Kabupaten Sukabumi. Makanya, giliran yang muda lah yang harus berkarya dan orang tua mensuport secara pemikiran,” selorohnya.

Ditanya mengenai cost politik, dirinya mengatakan itu relatif. Tapi ia juga tak menapik, bahwa dalam mewujudkan cita-citanya ingin mengabdi untuk kemajuan Kabupaten Sukabumi membutuhkan anggaran.

“Ya kalau dilihat memang saya ini tenaga honorer. Tapi kan saya memiliki usaha. Kalau ditanya berapa anggaran yang disiapkan, ya cukup lah,” tutupnya.(bal/nur)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *