SUKABUMI — Ratusan siswa dan siswi Madrasah Tsanawiyah Albairuni yang berlokasi di Jalan raya Cidadap, tepatnya di Kampung Mariuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi harus rela belajar berdesakan.
Pasalnya dari enam ruang belajar yang ada di sekolah ini, tiga ruangan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena bagian atapnya sudah lama ambruk dan belum mendapat perbaikan.
Kepala sekolah MTS Albairuni Nandang Jaelani mengatakan kondisi ruangan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sudah sekitar hampir 8 tahun lamanya, karena kondisi atapnya ambruk dan hanya menyisakan dindingnya.
Atap tiga bangunan yang ambruk menurutnya diakibatkan memang sudah lapuk dan belum mendapat perbaikan, adapun yang ambruk tersebut merupakan dua ruangan sebelumnya digunakan untuk kelas I dan satu ruangan untuk kelas II.
“Sekolah ini dibangun 1976, ini paling tua, tiga ruang belajar sekarang rusak, belum pernah dapat bantuan perbaikan, ini rusak sebelum saya menjabat kepala sekolah, saya baru satu tahun lebih di sini jadi kepala sekolah,” ungkap Nandang.
Saat ini, kata Nandang terdapat kurang lebih 117 siswa dan siswi yang menimba ilmu di MTS Albairuni, setiap tahun jumlah siswanya terus berkurang, hal itu dampak dari rusaknya bangunan ruang untuk belajar.
“Itu jumlah semua untuk siswa dan siswi MTS disini saat ini, untuk tahun sekarang berkurang siswanya, ya mungkin fasilitasnya begini masyarakat melihatnya itu,” jelasnya.
“Belum pernah ada bantuan perbaikan, saya sudah satu tahun menjabat, ini kondisinya sudah ambruk sebelum saya menjabat, sudah lama kalau tidak salah sudah 8 tahun belum diperbaiki,” jelasnya.
