SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat telah melaporkan berkas pengaduan dua pekerja migran wanita asal Sukabumi yang disekap di Irak ke Kementerian Luar Negeri Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI BHI).
Mereka adalah Lina Pratiwi dan Tuti Susanti yang keduanya merupakan warga Kampung Tangkolo, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
“Ya berkas pengaduan keduanya sudah diserahkan ke Kemlu Direktorat PWNI BHI langsung diterima oleh Bapak Fadli staf disana. Berkasnya akan langsung ditindaklanjuti,” kata Ketua SBMI Jawa Barat Jejen Nurjanah kepada Radarsukabumi.com, Kamis (24/10/2019).
Jejen juga mengungkapkan, pihak Kemlu Direktorat PWNI dan BHI langsung menelpon staf KBRI di Erbil untuk mengkoordinasikan keberadaan dua TKW Sukabumi yang dimaksud.
“Ya kita harapkan semoga segera ada hasilnya,” ujar Jejen.
Sementara itu, Lina Pratiwi, TKW asal Sukabumi yang pernah disekap di sebuah hotel di Kota Dahuk, Irak mengaku sudah tak tahan lagi dengan kondisinya saat ini.
“Saya cuma ingin pulang. Saya dan Tuti dari Sukabumi, juga yang lainnya dari Jawa Barat ingin pulang dengan selamat dan tanpa masalah,” ungkap Lina.
Dalam pengakuannya, Lina berangkat ke Irak pada Februari 2019 kemarin. Awalnya pihak agen menjanjikan bekerja di sebuah restoran kenamaan di Qatar. Namun ternyata tak sesuai dengan apa yang dijanjikan.
Sesampainya di Irak, Lina sempat diperdagagkan oleh agen setempat. Mirisnya, dia tidak menerima gaji sepeser dolarpun.
“Gaji saya diambil sama agen. Saya ditekan sama agen. Saya tidak betah,” ucapnya.
Kendati saat ini telah bekerja tiga bulan di majikan yang baru yang diakui baik kepada dirinya, namun jam kerja Lina terkadang over. Sehingga dia mengaku kelelahan dan sering sakit.
“Bisa dibilang kerja hampir 24 jam, artinya jarang istirahat. Memang majikan saya baik tapi saya cuma mau pulang aja,” pungkasnya.
(izo/rs)
