Rusak, Jalan Bunisari Memprihatinkan

Kendaraan roda empat nampak berhati-hati melintas Jalan Raya Bunisari, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, karena kondisi jalan yang rusak parah. (foto: dendi/radarsukabumi)

SUKARAJA – Warga Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, mengeluhkan Jalan Raya Bunisari yang kondisinya kian memprihatinkan. Selain berbatu, badan jalan sangat licin bila hujan turun. Sehingga, dapat mengancam keselamatan pengguna lalu lintas.

Seorang warga Kampung Bunisari, RT 1/10, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Suherman (45) mengatakan, jalan yang merupakan milik pemerintah Desa Langensari ini, merupakan akses vital warga menuju tempat publik.

Bacaan Lainnya

Seperti puskesmas, pasar, sekolah dan tempat publik lainnya. “Jalan ini, sudah lebih dari 30 tahun belum pernah diperbaiki. Padahal ini akses utama warga berktivitas,” jelas Suherman kepada Radar Sukabumi, kemarin (7/11).

Untuk bisa dilintasi kendaraan roda empat, sambung SUherman, warga Bunisari berinisiatif memperbaiki badan jalan yang berlubang dengan peralatan seadanya. “Jalan yang rusak ini, ada sekitar tiga kilometer.
Bila tidak secepatnya diperbaiki, dapat mengancam keselamatan lalu lintas. Apalagi saat ini memasuki musim hujan,” paparnya.

Hal serupa dikatakan, Muhammad Mukarom (55) warga Kampung Bunisari, RT 1/14, Desa Langensari. Menurutnya, jalan yang sudah puluhan tahun belum diperbaiki ini, kondisinya rusak parah dan rawan terjadinya kecelakaan.

Di kala musim hujan, selain dipenuhi lumpur, jalan tersebut juga penuh licin dan membahayakan. Sehingga tak ayal jika banyak pengendara lalu lintas yang terjatuh. “Sementara, di musim kemarau, badan jalan selain dipenuhi kerikil juga berdebu,” katanya.

Untuk melintasi jalan ini, sambung Yusuf, para pengguna jalan harus ekstra hati hati. Pasalnya, jalan yang masih bebatuan ini kondisinya licin dan rawan terjadinya kecelakaan. “Karena banyak pengendara yang mengalami kecelakaan, warga setempat berinisiatif melakukan gotong royong memperbaiki jalan. Namun karena tidak maksimal, makanya sampai saat ini masih saja terjadi pengendara yang celaka,” tandasnya.

Menurutnya, jalan ini selalu digunakan warga untuk mendistribusikan hasil pertaniannya ke pasar. Seperti, teh, kelapa, sayuran dan tanaman palawija lainnya. “Bila panen raya, warga selalu menutup sendiri jalan-jalan berlubang agar truk pengangkut hasil panen bisa lewat. Kalau dibiarkan gak bakalan bisa lewat,” bebernya.

Untuk itu, warga berharap pemerintah punya perhatian khusus untuk melakukan perbaikan jalan, agar tidak ada lagi korban kecelakaan karena menghindari jalan berlubang. “Saya berharap jalan ini segara diperbaiki, selain untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, juga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi warga,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *