Radar Sukabumi Bantu Bangun Rutilahu

TURUT PEDULI: Perwakilan Radar Sukabumi saat menyerahkan bantuan untuk pembangunan rumah Pak Edi (52) di Kampung Tugu, RT2/1, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, akhir pekan kemarin.

CARINGIN, RADARSUKABUMI.com — Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengalokasikan anggaran Rp 16 miliar untuk membantu 1.600 Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Namun sayangnya, bantuan itu belum menyentuh kepada warga yang benar-benar sangat membutuhkan.

Seperti Pak Edi (52), warga Kampung Tugu, RT2/1, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin. Pengajuan yang disampaikan pemerintah desa setempat kepada Pemkab Sukabumi, hingga kini belum juga ada jawaban pasti.

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, Pak Edi merupakan warga yang tinggal di rumah tidak layak huni berukuran 4 x 7 meter sebatang kara. Pekerjaannya sebagai buruh serabutan tak cukup untuk memperbaiki tempat tinggalnya itu.

Bahkan bila ia tidak bekerja, pria paruh baya itu mengandalkan pemberian tetangga dan juga keluarga untuk kebutuhan sehari-harinya.

“Kami juga prihatin atas kondisi Pak Edi ini. Makanya kami bersama warga sepakat untuk swadaya membangun rumah Pak Edi. Karena memang, kondisi rumah sebelumnya sangat tidak layak. Ajuan yang kami sampaikan kepada pemerintah daerah dan juga Baznas beberapa waktu lalu, hingga kini tidak ada kejelasan,” ujar Kepala Desa Cijengkol, Haer Suhermansyah kepada Radar Sukabumi, kemarin.

Haer mengaku mendengar adanya bantuan Rutilahu yang digulirkan pemerintah Kabupaten Sukabumi pada tahun ini.

Namun sayangnya, dari ribuan penerima bantuan itu ia tidak mengetahui apakah Pak Edi ini masuk sebagai penerima bantuan atau tidak.

“Saya sampaikan terimakasih kepada Radar Sukabumi dan juga semua pihak yang turut peduli atas kondisi Pak Edi ini. Kalau dari Pemda, kami belum menerima dan juga belum tahu. Semoga yang sudah peduli kepada warga kami ini, dibalas kebaikannya oleh Allah SWT,” tandasnya.

Sementara itu, General Manager Radar Sukabumi, Abdul Somad mengatakan, kondisi Pak Edi memang layak mendapatkan bantuan.

Karena rumahnya selama ini, tidak layak untuk dihuni. Bila hujan, air kerap masuk dan kemarau sengatan panasnya matahari tembus ke dalam rumah.

“Pak Edi layak mendapatkan bantuan. Kasihan beliau ini tinggal sebatang kara di rumah yang sudah lapuk,” timpalnya.

Sebagai bentuk kepedulian Radar Sukabumi, Abdul Somad mengaku tak banyak yang bisa diberikan. Ia pun mengajak seluruh karyawannya untuk menyisihkan pendapatannya agar bisa membantu pembangunan rumah Pak Edi.

“Meskipun nilainya tidak besar, namun semoga saja ini bisa membantu menyelesaikan rumah Pak Edi. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan juga pemerintah, untuk membantunya,” tandasnya.

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *