PT Semen Jawa ‘Berdalih’

GUNUNGGURUH – PT Semen Jawa angkat bicara soal kecelakaan kerja salah satu karyawannya, Mustofa (24), warga Perumahan Parakanlima, Kecamatan Cikembar pada Kamis (14/9/2017) lalu.

Pihak perusahaan mengklaim, luka bakar yang dialami korban merupakan akibat semburan arus panas pada main hole 2, di bagian bawah filterbag.

Bacaan Lainnya

Dalam realis yang diterima Radar Sukabumi, perusahaan raksasa itu membeberkan kronologis kejadian.

Menurut mereka, kejadian itu bermula dari adanya combusting, yakni sebuah peristiwa alami berupa terjadinya percikan api yang ditimbulkan dengan sendirinya akibat suhu yang memanas.

Percikan api yang ada diantara tumpukan batu bara ini, menyebabkan adanya kumpulan api pada filterbag (mesin penyaring, red).

Sehingga Departemen EHS (environmental, health and safety) PT Semen Jawa langsung menghubungi pihak teknisi untuk mengendalikan situasi filterbag yang mengepul ini.

Setelah para teknisi termasuk diantaranya korban melakukan pendinginan filterbag selama kurang lebih 1 jam, kepulan asap dari hasil pembakaran batu bara ini tidak lagi terlihat dari main hole 1 atau yang berada di atas permukaan filter bag.

Namun, untuk memastikan tidak ada lagi percikan api disemua bagian filterbag, korban sebagai salah satu teknisi yang bertugas, membuka bagian lain filterbag yaitu main hole 2 yang terletak di bagian bawah filterbag.

Ketika main hole 2 yang berukuran kurang lebih 40×40 centi meter itu dibuka, seketika itu terjadi semburan arus panas yang dengan tepat mengenai korban.

President Director of PT Semen Jawa, Somchai Dumrongsil menjelaskan, korban merupakan pegawai perusahaan outsourcing dari PT Cahaya Baja, dan bekerja pada bagian Machnic Klin.

Pasca kejadian, korban langsung dilarikan ke RSUD Syamsuddin dan saat ini korban berada dalam perawatan intensif pihak rumah sakit.

“Setelah dilakukan rontgen dan pemeriksaan mendalam, dokter melaporkan bahwa sekarang keadaan korban mulai membaik dan perawatan intensif lebih lanjut akan terus dilakukan,” terangnya.

Untuk Meminimalisir kejadian serupa, pihaknya telah meminta untuk melakukan investigasi akan hal ini. Hasilnya ditemukan bahwa main hole 2 seharusnya tidak langsung dibuka setelah proses pendinginan, karena percikan api masih terjadi di bagian bawah filterbag.

“Saat main hole 2 dibuka, seketika itu pula aliran Oksigen (O2) sebagai senyawa yang dapat menyulut api masuk ke dalam filterbag dan menyebabkan percikan api membesar serta semburan arus panas keluar dari filterbag melalui main hole 2,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu aktivis Sukabumi, Bakti Danurhadi meminta supaya pihak kepolisian turun tangan. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal serupa pada warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja di PT Semen Jawa.

“Pihak kepolisian harus turun tangan dalam kasus ini, supaya insiden serupa tidak terjadi lagi,” pungkasnya singkat.

(cr15/d).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *