Presiden Jokowi Mengdengar Cuhatan Kisah Pengungsi Erupsi Gunung Semeru, Begini Permintaanya

Presiden Joko Widodo kunjungi posko pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, di lapangan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Antara)

LUMAJANG — Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru bercerita kepada Presiden Joko Widodo (jokowi) tentang kejadian erupsi yang menimpa desa mereka. Cerita itu disampaikan warga saat presiden meninjau posko pengungsian di lapangan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (7/12).

”Enggak sampai 1 menit itu Pak, langsung gelap. Sebelumnya ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan,” tutur seorang warga kepada Presiden seperti dilansir dari Antara, mengutip keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Selasa (7/12).

Bacaan Lainnya

Seorang warga dari Dusun Kamar Kajang bercerita bahwa sebelum kejadian mereka telah mendapatkan peringatan dari pos pemantauan melalui telepon genggam. Mereka tidak menyangka jika erupsi pada Sabtu (4/12), ternyata lebih besar dari yang mereka perkirakan.

”Ada pemberitahuan, di HP sudah ada. Cuma dikira kecil Pak, dikira banjir kecil, 25 getarannya kecil biasanya. Nanti ada susulan yang lebih besar biasanya. Kalau pos pantau selalu siaga,” ungkap warga.

”Paniknya itu cuma panik abu, abunya itu, loh, Pak, kan gelap. Posisi jam 3 sore (pukul 15.00) itu kejadian abu vulkanis. Hujan abu dahulu, gelap, disusul lahar dingin,” ucap warga lainnya.

Usai kejadian, warga terdampak tersebut sempat mengecek rumah mereka masing-masing melalui jalur yang bisa dilewati. Seorang warga bercerita bagaimana erupsi Gunung Semeru telah menewaskan banyak ternak peliharaannya.

Sementara itu, warga lainnya bercerita bagaimana masih mencari beberapa keluarga yang masih hilang. Kepada Presiden, mereka meminta agar infrastruktur yang hancur bisa segera diperbaiki.

Presiden pun menyatakan akan segera membangun dan memperbaiki rumah-rumah warga terdampak berikut fasilitas publik seperti jembatan. ”Nggih, rumahnya, jembatannya cepat kita mulai (diperbaiki),” ujar Presiden Jokowi.

”Ini Menteri PU sudah saya ajak. Ini baru mengecek semua, nanti segera dikerjakan,” tambah presiden.

”Terima kasih, Pak,” seru warga.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (6/12) pukul 20.15 WIB, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, pendidikan, maupun sarana dan prasarana. Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material. Data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit, dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *