Prediksi Inggris vs Jerman, Duel Klasik Penuh Intrik

Laga sengit dapat tersaji pada pertandingan antara Inggris versus Jerman untuk memperebutkan tiket perempat final Euro 2020. Dapatkah Der Panzer menaklukan The Three Lions yang hingga kini gawangnya belum terbobol oleh lawan? . (Infografik : Antara)

JAKARTA — Pertemuan kedua tim ini selalu dibumbui oleh hal-hal di luar sepak bola, tentang rivalitas kedua negara dalam segala hal, termasuk masa lalu yang pernah mereka lupakan dan selalu menjadi pertemuan klasik.

Itu termasuk untuk pelatih Inggris Gareth Southgate. Adalah Southagte yang memupus impian Inggris mencapai final pertama Euro dan sekaligus trofi pertama Euro pada 1996 saat digelar di bumi Inggris.

Bacaan Lainnya

Southgate menjadi algojo terakhir adu penalti yang gagal dalam semifinal Euro 1996 itu yang terjadi stadion di mana kini mereka memimpin Three Lions menghadapi pasukan Joachim Loew dalam 16 besar Euro 2020, Stadion Wembley. Uniknya dalam tujuh laga terakhir di Wembley, Jerman tak pernah kalah.

Tragedi 1996 itu menjadi ulangan untuk ulah Jerman yang juga menyingkirkan Inggris dari Piala Dunia 1990 lewat adu penalti. Dua puluh tahun kemudian dalam Piala Dunia 2010 gol Inggris dianulir sehingga Jerman kembali menang.

Dengan begitu banyak bekas luka yang sulit dilupakan, maka tak heran pertandingan 16 besar Euro 2020 di Wembley, Selasa malam pukul 23.00 WIB itu membuka emosi para pemain.

Tetapi Southgate berusaha melupakannya, apalagi saat tragedi Euro 96 itu 12 anggota skuad Inggris belumlah lahir. “Saya sungguh tak terpikir ke masa lalu, yang sudah terjadi, terjadilah, satu-satunya hal yang bisa kami lakukan adalah sekarang ini,” kata pemain sayap Inggris Raheem Sterling seperti dikutip Reuters.

Southgate menimpali, “tak ada pengaruhnya kepada mereka, apa yang terjadi pada 1990 dan setelahnya. Ya tentu mereka pernah menontonnya.”

Southgate memang pernah mengajak skuadnya menonton rekaman semifinal Euro 1996 itu. “Memang tak mengenakkan bagi dia tapi itu bagus-bagus saja Anda mendapatkan pengalaman dari pelatih Anda,” kata gelandang Inggris Kalvin Phillips.

Seperti Phillips, bek sayap Jerman Robin Gosens juga belum lahir pada 1996. Tapi Gosens punya pendapat lain. “Mengingat kepada itu membuat Anda punya perasan bagus dan kami ingin mengulanginya.”

Dalam soal mengulangi memori bagus, Thomas Mueller mungkin yang paling ngebet, karena Mueller mencetak dua gol ke gawang Inggris dalam semifinal Piala Dunia 2014 saat Jerman menang 4-1.

Tetapi pemain yang memperkuat lagi Jerman dalam Euro 2020 ini malah enggan terbawa suasana nostalgia. “Itu tak ada hubungannya dengan pertandingan Selasa ini,” tandas Mueller.

Mueller tak mau terikat oleh romantisme masa lalu, apalagi skuad Jerman pada Euro 2020 ini berhubungan dekat sekali dengan Inggris karena enam pemain mereka adalah pemain Liga Inggris juga, termasuk duo Chelsea, Kai Havertz dan Timo Werner. Bahkan pemain remaja Jamal Musiala pernah membela tim junior Inggris.

Sebaliknya di Inggris ada Jadon Sancho yang bermain untuk Borussia Dortmund yang berharap dimainkan oleh Southgate setelah hanya menjadi pemain pengganti saat melawan Ceko.

“Saya akan perlihatkan kepada semua orang apa yang saya bisa. Saya mengenal banyak pemain Jerman. Saya menghadapi mereka setiap pekan,” kata Sancho.

Skenario pertandingan

Pasukan Gareth Southgate dalam keadaan bugar sehingga siap diturunkan melawan musuh bebuyutan Jerman nanti, termasuk Mason Mount dan Ben Chilwell yang absen pada pertandingan terakhir fase grup.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *