Prabowo Mati Langkah, 400 Kiai Dukung Jokowi

JAKARTA – Strategi Jokowi untuk kembali memimpin Indonesia semakin nyata dan terstruktur. Jokowi beberapa kali menyalip Parobowo di ‘tikungan’.

Jokowi berhasil mengikis opini publik yang menyatakan dia rezim anti Islam. Ia menggaet Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.

Bacaan Lainnya

Strategi Jokowi ini membuat Prabowo Subianto mati langkah. Prabowo yang digembor-gemborkan akan memilih ulama sebagai cawapresnya pun terpaksa menunjuk Sandiaga Uno. Sandiaga diharapkan mampu menggaet pemilih emak-emak dan milenial di Pilpres 2019.

Namun strategi Prabowo itu dipatahkan Jokowi dengan menunjuk Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin. Erick diyakini mampu mengimbangi kecerdikan Sandi.

Dengan ditunjuknya Erick sebagai Ketua Tim Pemenangan, praktis Jokowi telah menguasai mayoritas media besar di tanah air. Para pendukungnya rata-rata pemilik media cetak, online dan elektronik.

Tak hanya itu, tim pemenangan Prabowo juga merangkul sejumlah elit parpol pendukung Prabowo, seperti Deddy Mizwar dan Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).

Sebaliknya, Prabowo terlihat jalan di tempat. Ia hanya bisa melontarkan kritik kepada pemerintahan Jokowi.

Kondisi itu diperparah dengan kondisi internal parpol pengusung Prabowo. Mereka sibuk menyalahkan satu sama lain.

Bahkan sebagian elit parpol pengusung Prabowo terang-terangan bermain dua kaki dengan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Basis pemilih dari kalangan Islam yang selama ini menjagokan Prabowo juga telah digerogoti tim Jokowi. Ratusan kiyai dikumpulkan dan diajak untuk mendukung Jokowi.

Ratusan kiai dan pengurus pondok pesantren (ponpes) yang berasal dari seluruh Indonesia menggelar acara silaturahmi di Ponpes Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu (15/9).

Sebanyak 400 kiai dan pengasuh ponpes yang hadir dalam acara itu sepakat menyatukan pilihan mendukung pasangan Joko Widodo dan Kiai Maruf Amin di Pilpres 2019.

Sekjen Majelis Silaturahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren Indonedia (MSKP3I) Arifin Junadi mengatakan, mereka sepakat memilih Jokowi-Ma’ruf bukan tanpa alasan. Pasalnya, mereka ingin Indonesia benar-benar dipimpin oleh seorang ulama.

“Kami mau Indonesia ini dipimpin yang benar-benar ulama, bukan yang cuma dekat dengan ulama,” kata Arifin dalam keteranganya.

Dia pun meyakini, Kiai Ma’ruf bisa membawa suara para ulama dan dijalankan langsung dalam pemerintahan.

Sementara itu, Kiai Anwar Iskandar selaku pengurus ponpes Al Amin, Kediri, Jawa Timur mengatakan, kesepakatan memilih Jokowi-Ma’ruf didapat dari ijtihad yang mendalam. Kemudian juga sebagai bentuk jihad agar keselamatan negara dan kemaslahatan umat.

“Ini sebagai spirit menyatunya ulama dan umara untuk memajukan masyarakat, bangsa dan negara,” tegas dia.
(ian/one/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *