Pandemi, Peminat Kerja di Luar Negri Sepi, Ini Sebabnya

DILAYANI : Salah seorang warga saat berkonsultasi ke kantor LTSA-PMI Kabupaten Sukabumi, di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi pada Jumat (21/05/2021). (Foto : DENDI/RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI – Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Agus Ernawan menegaskan, Selama pandemi Covid-19, jumlah warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja ke luar negeri menurun. Ini terjadi lantaran, Layanan Terpadu Satu Atap Pekerja Migran Indonesia (LTSA-PMI) Kabupaten Sukabumi, ditutup sementara berdasarkan surat Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 151 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Penempatan Pekerja Migran Indonesia.

Meski, berdasar Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Nomor 3/1137/PK.02.02/iv/2021 Tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Nomor 3/20888/PK.02.02/VIII/2020 Tentang Penetapan Negara Tujuan Penempatan Tertentu Bagi Pekerja Migran Indonesia Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, bahwa saat ini bekerja keluar negeri sudah dibuka sebanyak 52 negara.

“Saat pandemi ini, memang sudah dibuka sebanyak 52 negara. Hanya saja yang menjadi tujuan dan sebagian besar animo masyarakat Kabupaten Sukabumi pada belakangan ini bekerja ke enam negara. Yaitu, Hongkong, Jepang, Singapura, Saudi Arabia, United Arabi Emirates dan Maldives,” kata Agus

Berdasarkan rekapitulasi registrasi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) berdasarkan negara penempatan periode Januari 2021 sampai 30 April 2021, terdapat 48 warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja ke luar negeri. Yakni, 19 warga bekerja ke Negara Hongkong, satu warga bekerja ke Jepang, 15 warga ke Negara Singapura, 11 orang bekerja ke Saudi Arabia dan satu warga ke United Arabi Emirates serta satu warga lagi bekerja ke Maldives.

Menurut Agus, sebelum pandemi Covid-19, rata-rata dalam satu tahunnya sampai 1.400 warga Kabupaten Sukabumi yang bekerja ke luar negeri. Namun semenjak pandemi mulai menurun. Bahkan pada 2020 lalu hanya ada sekitar 200 warga yang melakukan kerja ke luar negeri.

“Iya, data PMI dari Kabupaten Sukabumi yang ke luar negeri itu, pada 2017 ada sekitar 1.157 orang, 2018 ada 1.065 dan pada 2019 ada 1.145 orang serta pada 2020 ada hanya ada 230 orang. Sementara, pada 2021 terhitung dari awal Januari sampai 30 April hanya ada 48 orang,” tandasnya.

Dari 48 warga Kabupaten Sukabumi yang berangkat bekerja ke luar negeri pada tahun ini, ujar Agus, paling banyak bekerja ke Negara hongkong. Selain itu, dari 48 orang ini terdiri dari 36 warga bekerja dibagian non formal seperti asisten rumah tangga dan formal sebanyak 12 orang. Seperti sopir, industri, super market atau hotel.

“Dari 48 warga ini, 39 warga berjenis kelamin perempuan dan sembilan lainnya berjenis kelamin laki-laki. Mayoritas mereka berasal dari wilayah Selatan. Seperti Curugkembar, Tegalbulued, Cisolok dan lainnya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait