P2Rw dan Dana Kelurahan di Kota Sukabumi Dimulai

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi saat membuka acara kick of program pemberdayaan rukun warga (P2RW) dan Dana Kelurahan di Kecamatan Citamiang, Selasa (10/5).

CITAMIANG – Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi menekankan kepada masyarakat untuk memaksimalkan anggaran pemberdayaan rukun warga (P2Rw) untuk kepentingan yang sifatnya priotitas di tingkat ke Rw-an.

Program P2RW tersebut merupakan salah saluran atau kanal yang dibuat pemerintah agar pembangunan berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat. “Kegiatan P2RW ini untuk mengurangi keluhan warga mengenai fasiltasi di wilayah.

Bacaan Lainnya

Tolong dimaksimalkan sebaik-baiknya,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi saat membuka acara kick of program pemberdayaan rukun warga (P2RW) dan Dana Kelurahan di Kecamatan Citamiang, Selasa (10/5).

Dikatakan Fahmi dengan adanya kick of ini berarti proses pembangunan harus sudah dikerjakan oleh setiap ke Rw-an. Jangan sampai kegiatan ini ditunda-tunda lagi.

“Nantinya pak lurah mengkontrol kegiatan yang merupakan hasil rembug warga ini. Agar bisa terlaksana dengan baik,” ungkapnya.

Fahmi cukup mengapresiasi dengan program P2RW ini meningkatkan swadaya masyarakat dalam pembangunan. Artinya dana stimulan sebesar Rp. 20 juta untuk setiap RW ini ternyata bisa bertambah sampai 133 persen.

“Laporan dari pak Camat ternyata swadaya masyarakat sampai ratusan juta, ada yang peningkatannya 20 persen, 50 persen hingga 133 persen. Ini menunjukan tanggung jawab pembangunan adalah tugas kita bersama bukan hanya pemda saja,” ungkapnya.

Ditambahkan Fahmi pembangunan itu bisa berhasil setelah melalui proses perencanaan. Sehingga pembangunan akan terarah dan terukur yang berdampak memberikan manfaat maksimal kepada warga.

Dalam proses perencanaannya sendiri pemerintah sudah membuatkan saluran atau kanal dalam menyusun program atas dasar keinginan dari masyarakat.

Saluran atau kanal pertama yakni pelaksanaan Musrembang dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota.

“Setiap Permasalahan yang ada dimasyarakat terus digodok menjadi skala prioritas untuk pembangunan ditahun berikutnya. Misalkan diajukan di kelurahan, naik ke kecamatan dan terakhir di tingkat Kota,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *