Musim Pancaroba, DBD dan Chikungunya Hantui Warga Gunungguruh

Untuk memastikan positif atau tidaknya terjangkit Chikungunya, sambung Dedi, maka petugas telah mengambil sampel darah untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Langkah semacam ini sudah dilakukan untuk kasus chikungunya pada Juli 2020 lalu.

Bacaan Lainnya

“Hasilnya pada waktu itu positif Chikungunya ada sekitar 17 warga yang tersebar di wilayah Desa Gunungguruh dan Desa Cibentang,” ujarnya.

Penyebab gejala Chikunguya dan DBD, papar Dedi, salah satunya dipengaruhi karena musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan.

Oleh karena itu warga diminta meningkatkan kegiatan kewaspadannya dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Petugas dari Puskesmas dan promkes sudah melakukan pusling secara massal,” ujarnya.

Dalam mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat, terkait membuat jadwal untuk mengundang tokoh masyarakat, RT dan RW.

“Mereka nanti, akan kita kumpulkan untuk diberikan pemahaman soal PHBS. Iya, kita sudah berupaya maksimal dalam memberantas penyakit itu.

Namun, upaya ini tidak akan berhasil jika tidak ada peran serta seluruh stakehoalder, salah satunya masyarakat,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *