Medis : Tidak Ada Tanda-tanda Nining Tenggelam di Laut

RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi telah menjalani pemeriksaan terhadap Nining Sunarsih (52 tahun) , Senin (2/7/2018). Dari hasil pemeriksaan, tak ditemukan tanda-tanda kalau Nining pernah tenggelam.

Kepala Tim Informasi dan Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, Wahyu Handriana mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan terhadap Nining, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda orang tenggelam. Hanya saja, saat pemeriksaan awal tim medis menemukan pasir pada sekujur tubuhnya.

Bacaan Lainnya

“Ciri-ciri orang tenggelam yang pasti dialami setiap orang yakni masuknya cairan pada paru-paru dan ada perubahan kulit yang condong keriput. Namun, pada tubuh Nining ini kami tidak menemukannya,” tambahnya.

Dari keterangan yang dihimpun radarsukabumi.com, korban atas nama Nining (52) warga Kampung Cibunar RT 05/02 Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit, mandi di sekitar Pantai Kebon Kalapa Citepus dengan adik dan cucunya, pukul 09.00 WIB, (8/1/2017). Namun, adik korban dan cucunya menepi saat ombak besar datang, sementara korban hilang terbawa arus.

Sepakan berselang setelah Tim SAR melakukan pencarian, jenazah yang diduga milik Nining ditemukan tidak jauh dari lokasi awal hilang. Namun demikian, pihak keluarga yang dikabari petugas tidak menerima bahwa jenazah yang telah hancur itu milik Nining hingga akhirnya mayat dikebumikan di Tempat Pemakaman milik RSUD Palabuhanratu.

Kepada Radar Sukabumi, Wanda (23) anak bungsu Nining mengaku tidak pernah merasa kehilangan ibundanya selama 1,5 tahun ini. Dirinya merasa, Nining masih berada dirumah namun tidak nampak terlihat secara kasat mata.

“Selama hilang, kami tidak merasa kehilangan seperti orang yang ditinggaalkan meninggal dunia. Sementara, jasad yang sebelumnya ditemukan Tim SAR, kami yakin itu bukan ibu yang terlihat dari ciri-ciri fisiknya.

Faktanya, kini ibu yang kami yakini bakal kembali akhirnya ditemukan dengan kondisi masih hidup,” terangnya saat ditemui di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, kemarin (1/7).

Wanda yang berprofesi sebagai supir angkutan umum ini, menceritakan awal mula kisah ibunya ditemukan.

Menurutnya, akhir-akhir ini kakenya kerap bermimpi bahwa ibunya harus dijemput di Pantai Citepus Palabuhanratu.

“Karena kami (keluarga,red) amat meyakini bahwa ibu bakal kembali pulang. Pada Sabtu (30/6/2018) sekitar pukul 21.00 WIB, kami berangkat mengarah Palabuhanratu sekitar 10 orang,” sebutnya.

Setibanya di Pantai Citepus Palabuhanratu sekitar pukul 23.50 WIB, sambung Wanda, pihak keluarga langsung bergegas dan menyebar di titik awal hilangnya Nining.

Selang beberapa saat, pihak keluarga menemukan Nining dengan kodisi utuh dan masih bernyawa tergelatak di sela-sela karang pantai.

“Tepat pukul 00:00 WIB, Bibi saya menemukan ibu. Saat itu kondisinya seperti awal mula saat hilang dengan pakaian yang sama. Namun, memang kondisi fisiknya lemas sehingga kami memanggil tim medis dari Puskesmas setempat,” beber Wanda.

(Cr15).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *