Lewati Sungai Cikaso, ini Perjuangan Satgas Cibitung Antarkan Jenazah Terkomfirmasi Covid-19 Arungi Bahaya

MENERJANG BAHAYA : Belasan Satgas pada saat mengantarkan jenazah terkomfirmasi Covid-19 di Sungai Cikaso dengan Tujuan kampung Ciloma Desa/Kecamatan Cibitung.

SUKABUMI — Perjuangan Satgas Covid-19 Desa/Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi perlu diacungi Jempol. Betapa tidak, mereka rela melawan bahaya mengarugi sungai Cikaso selama satu Jam lebih untuk mengantarkan jenazah terkomfirmasi Covid-19 ke Kampung Ciloma Desa/Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi pada Senin (24/05/2021).

15 orang terlibat dalam mengantarkan jenazah Diah (60), Delapan orang dari Puskesmas Cibitung. Camat Cibitung, 4 orang dari Satpol PP dan Kades bersama satu perangkat Desanya. Derasnya air sungai Cikaso tak membuat Satgas berkecil hati, bahaya maut yang mengancam tak menyurutkan petugas untuk mengantarkan jenazah ke tempat tujuan. Alasan kemanusiaan menjadi semangat Satgas untuk mengantarkan jenazah dengan selamat sampai tujuan.

Bacaan Lainnya

Kepala Puskesmas PKM Cibitung, Yogianto SKM. MM menceritakan awal kronologis pasien Covid-19 tersebut meninggal. Awalnya pada tanggal 17 Mei 2021 Diah mengalami gejala demam dan sakit napas, setelah bertemu dengan anaknya yang pulang dari Malaysia menjadi TKW beberapa waktu lalu. Setelah dilakukan Test VCR, beliau terkomfirmasi Covid-19.

“Kemudian pada tanggal 21 Mei korban dialihkan ke ICU karena kondisi kesehatannya menurun, “terang Yogianto saat dihubungi Radar Sukabumi, Selasa (25/05/2021).

Baru Pada tanggal 24 Mei 2021 sekira pukul 04:30 WIB, almarhum meninggal. Menerima laporan tentang adanya pasien Covid-19. Dirinya bersama jajaran mempersiapkan proses penjemputan dan penguburan.

“Kami (petugas Puskesmas red) bersama unsur kecamatan dan Desa langsung mempersiapkan penguburan dan penjemputan, waktu itu kami jemput di Dermaga Cikaso, karena kalau menggunakan jalan darat bisa sampe 2 sampai 3 jam perjalanan, “terangnya.

Sekitar 10 menit menunggu perjalanan dari rumah sakit Jampang Kulon ke Dermaga Cikaso, dirinya bersama satgas gabungan langsung melakukan penjemputan.

“Ya tentu, semuanya dalam proses penjemputan dan pengantaran jenazah Covid-19 dengan menggunakan APD lengkap, kita gunakan tiga perahu. Satu perahu untuk jenazah, satu perahu keluarga dan satu perahu dari Satgas, “terangnya.

Dirinya menduga, korban Covid-19 ini terpapar Covid-19 dari anaknya yang sebelum puasa pulang ke kampung halamannya. “Hasil Tracking satgas, kemungkinan besar korban terpapar dari anaknya, kalau korban sebetulnya tinggal sendiri di rumah tersebut. Kebanyakan anaknya tinggal di Desa Sumber Jaya kecamatan Teugal Buleud, makanya kami juga memberikan rekomendasi kepada satgas disana agar keluarga yang disana untuk segera Rapid Test, karena memang terlahir ada kontak erat dengan almarhum,”terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, dalam proses pemakaman almarhum yang diketahui mantan TKW di Arab Saudi ini tentunya dengan Protokol kesehatan yang ketat dengan menggunakan APD. Bahkan pihak keluarga yang ingin ikut melakukan pemakaman disediakan APD khusus, hanya saja pihak keluarga hanya menyerahkan kepada mualim (tokoh agama) untuk proses pemakaman.

“Mualim (ustd red) juga diberikan APD saat pemakaman, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, “jelasnya. (hnd)

Pos terkait