“Retakan tanah di bangunan SDN Suradita itu, bervariasi mulai dari lebar 10 centimeter hingga 20 centimeter. Meskipun retakan tanah sudah di timbun pakai tanah atau kerikil bebatuan, tetapi sekarang kondisi retakannya semakin meluas. Bahkan, ubin pada bangunan sekolah SD itu, banyak yang terkelupas,” tandasnya.
Menurutnya, di hari pertama para siswa melakukan pembelajaran di bangunan sekolah darurat dengan kondisi seadanya itu, para siswa tidak mengeluhkan apapun. Namun, meski demikian ia terus berupaya maksimal untuk meminta bantuan kepada pemerintah agar dapat membantu mencarikan solusi terkait permasalahan tersebut.
“Kami berencana akan melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk tindak lanjut mengatasi permasalahan ini. Jadi, nanti kita akan membahas masalah tanah mandiri untuk bangunan sekolah baru. Karena, jika dipaksakan siswa belajar di sekolah itu, dikhawatirkan ambruk bangunannya. Terlebih lagi, cuaca ekstrim saat ini potensi retakan tanahnya semakin meluas,” pungkasnya. (den/d)