Keren, Mahasiswa KKN-T 60 UMMI Kembangkan Potensi Desa Selajambe Cisaat Sukabumi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di tengah pandemi.

Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat mahasiswa
melaksanakan KKN. Mereka tetap serius menyusun program, salah satunya menggali, dan mengembangkan potensi masyarakat yang ada di setiap desa di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

KKN-T sendiri merupakan bagian aktivitas pendidikan sekaligus pengabdian kepada masyarakat yang di selenggarakan oleh LPPM UMMI yang diikuti mahasiswa semester 6. KKN dilaksanakan 21 Juli- 5 September 2021.

Tahun ini pihak kampus mengusung tema “Perilaku Kebiasaan Baru untuk Pemulihan di Masa  Pandemi”.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dibagi ke dalam kelompok. Satu kelompok diisi oleh 10 anggota yang sudah ditentukan oleh LPPM UMMI.

Pada kegiatan KKN, mahasiswa disebar ke sejumlah daerah, salah satunya di Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Potensi yang ada di Desa Selajambe memiliki potensi  budidaya air tawar, sehingga sangat menarik untuk dikaji dan digali untuk melihat dan memperoleh peluang yang sangat menjanjikan apabila dikelola secara tepat.

Mengingat banyak sekali warganya yang membudidayakan ikan. Namun, potensi yang besar tersebut masih terdapat masalah seperti tidak adanya alat untuk mengukur kualitas air, kurangnya pakan, sering terkena hama penyakit, serta tidak adanya organisasi yang mewadahi pembudidaya ikan.

Melihat itu, Kelompok KKNT 60 UMMI yang diketuai Muhamad Syahrul Kurniawan (Program Studi Administrasi Bisnis), dengan anggota Akmal Rahmansyah (Prodi  Ilmu Hukum), Eva Latifah Salsabila (Prodi  Akuntansi), Mohamad Pauji (Prodi Ilmu Hukum), Nurul Syahida (Prodi Administrasi Publik), Bagus Muhammad Guntur (Prodi Administrasi Bisnis), Muhammad Arba Gifari (Prodi Akuntansi), Algifari (Prodi Teknik Informatika), Reza Noer Muhammad (Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi), dan Yuda Aditya Gunawan (Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi), dengan dosen pembimbing lapangan Pujia Siti Balkist.

Kelompok KKN-Tematik 60 ini pun berinovasi membantu permasalahan yang ada di Desa Selajambe dengan pengembangan budidaya ikan dengan Sistem Managemen akuakultur Rekayasa Teknologi dan Kemitraan (SMART-K).

Adapun tujuan dari program ini yaitu meningkatkan produktivitas kolam pembudidaya, sehingga meningkatan perekonomian melalui kegiatan pemberdayaan, pembentukan kelembagaan, dan pengembangan program kemitraan yang melibatkan UMMI, UMKM, pasar dan instansi terkait, seperti BBI, DKP, atau BBPAT.

“Program yang dijalankan tidak hanya terdiri dari program primer melainkan ada juga program sekunder.

Program yang dipilih berdasarkan permasalah di wilayah yang dituju. Program primer yang dipilih seperti lokakarya awal dan akhir, monitoring dan evaluasi, pelatihan manajemen kualitas air, manajemen penanganan hama dan penyakit, manajemen pakan, pelatihan kelembagaan, membuat kelompok pembudidaya ikan, dan inisiasi kerjasama dengan instansi. Sementara program sekunder yang dilaksanakan diantaranya mengajar di PAUD Mawaddah, mengajar di pengajian Darus Shalihin, mengikuti pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, membantu posyandu, membantu kegiatan di Desa Selajambe, serta mengadakan
kegiatan muharaman,” terang Syahrul selaku Ketua Kelompok KKN-Tematik 60 UMMI kepada Radar Sukabumi, Selasa (31/8/2021).

Dikatakan Syahrul, kelompok pembudidaya ikan kecil atau sering disebut POKDAKAN adalah badan usaha yang dibentuk oleh pembudidaya ikan kecil, berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah seluruh anggota yang
dilandasi oleh keinginan bersama dengan rasa saling percaya, keserasian dan keakraban untuk bekerjasama dalam rangka memanfaatkan sumberdaya, mengembangkan usaha, dana, untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

Adapun pengumpulan untuk pembentukan kelompok pembudidaya ikan dilaksanakan pada 13 Agustus 2021 dengan jumlah warga yang hadir sebanyak 15 orang, bertempat di posko KKN-T UMMI kelompok 60, berdasarkan hasil musyawarah tersusun struktur kepengurusan kelompok pembudidaya ikan dengan ketua kelompok pembudidaya ikan yakni Pudin Tarpudin, dengan nama POKDAKAN yakni WALUYA (Waktu perlu aya).

Sementara itu, pada Rabu (26/8/2021) juga telah dilaksanakan pelatihan manajemen kualitas air, manajemen hama penyakit dan manajemen pakan, yang dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB. Peserta terdiri dari mahasiswa KKN-T kelompok 60, tamu undangan dari pihak BBPBAT, warga kelompok pembudidaya ikan RW 04 Desa Selajambe, Karang Taruna Desa Selajambe, dosen pembimbing lapangan dan perwakilan Desa Selajambe dengan mengadirkan dua narasumber dari BBPBAT, Restu Rahayu bagian Analisis Kualitas Air dan Deri Derianti dengan materi pengendalian hama.

Restu Rahayu menjelaskan seputar manajemen kualitas air, dan manajemen pakan. Peserta diberikan ilmu mengenai manajemen kualitas air yang baik, dan diperlihatkan alat-alat untuk menguji kualitas air serta diberikan praktik untuk memudahkan penjelasan.

Materi selanjutnya terkait manajemen pakan, dijelaskan mengenai pemberian pakan yang baik dan benar kepada pembudidaya ikan.

Selanjutnya materi kedua disampaikan oleh Deri Derianti tentang manajemen hama penyakit, materi disampaikan melalui dua arah yakni diskusi antara pemateri dan peserta kegiatan. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *