SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com — Anak dari Aulia Kesuma (35) atau AK, Kelvin atau Giovani Kelvin (25) atau KV, jadi kunci mengungkap kasus pembunuhan dan pembakaran ayah dan anak di Sukabumi.
KV kini dirawat di RS Pertamina Jakarta akibat luka bakar yang mencapai 30 persen. KV terkena api saat membakar ayah tirinya dan saudara tirinya di Cidahu, Sukabumi.
Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Iksantyo Bagus menjelaskan bahwa KV ini merupakan kunci mengungkap peran eksekutor.
“KV ini yang mengenalkan ke ibunya AV untuk mengeksekusi, sementara KV masih dalam perawatan, nanti kami dalami jika KV sudah sembuh,” terangnya, Selasa (26/8) malam.
Dirkrimum menambahkan, diduga KV sudah berkomunikasi dengan eksekutor sejak sebelum kejadian melakukan pembunuhan.
“Pembunuhan dilakukan Sabtu (24/8) malam, kemungkinan dua atau tiga hari sebelumnya KV sudah berkomunikasi dengan para eksekutor,” jelasnya.
Selain menunggu hasil pemeriksaan terhadap KV, Dirkrimum menegaskan bahwa jejak digital dari tersangka AK juga dilakukan.
“Jejak digital dari AK yang menanyakan kepada Korban Edi Candra, berpura-pura menanyakan kabar sebelum Edi Candra dibunuh eksekutor jadi bukti digital,” jelasnya.
Polres Sukabumi terus menyelidiki kasus pembunuhan yang berujung pembakaran, terhadap ayah dan anak hari Minggu (25/8) lalu.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan, bahwa pelaku AK sempat bertemu para eksekutor sebelum membunuh suaminya.
“Pelaku dan eksekutor bertemu di Kalibata,” ujar Kapolres Sukabumi Nasriadi, saat dikonfirmasi, Selasa (27/8/2019).
Kemudian pada Sabtu 23 Agustus 2019 malam, eksekutor dan pelaku AK mendatangi rumah pelaku.
“AK lalu masuk terlebih dahulu ke rumah, untuk mengambil kunci,” jelasnya.
Di dalam rumah, AK melihat suaminya Edi Candra tengah menonton tv.
“Kemudian para eksekutor yang sudah mendapatkan kunci rumah dari AK, kemudian masuk ke dalam rumah dan langsung menghabisi suami AK,” jelasnya.
Para eksekutor ini, masuk dengan posisi membelakangi korban. “Korban langsung dibekap dari belakang, untuk korban Edi Candra,” jelasnya.
Setelah itu, pelaku dan para eksekutor tetap berada di dalam rumah. Mereka menunggu korban Adi Pradana yang tak berada di dalam rumah.
“Sekitar pukul 23.00 WIB, korban Adi Pradana pun datang ke rumah. Saat masuk rumah korban langsung di hajar oleh para eksekutor,” paparnya.
Pada Minggu 25 Agustus 2019 pagi harinya, kedua korban di bawa oleh para eksekutor dengan menggunakan mobil.
Kemudian jasad keduanya pun diserahkan kepada pelaku AK yang bersama anaknya KV, di salah satu SPBU wilayah Jakarta.
“Oleh pelaku AK dan KV langsung di bawa ke Sukabumi lalu dibakar untuk menghilangkan jejak,” terangnya.
(arf/pojokjabar/izo/rs)