Hindari Petugas, Pemudik dan Perantau ke Sukabumi Lewat Jalur Tikus

Satgas Covid 19 Kabupaten Sukabumi saat melakukan sterilisasi di Terminal Benda Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Ke 16 remaja itu diketahui bernama Muhamad Aif (18) warga Kampung Asrama Kota Baru, Kecamatan Ciomas, Bogor, Ripal (15) warga Caringin, Bogor, Padil (14) warga Caringin, Bogor, Dani (13) warga Desa Pancawati, Bogor, Perdi (13) warga Caringin, Bogor, Puloh (15) warga Caringin, Bogor, Rehan (14) warga Ciomas, Bogor, Tegar (14) warga Ciomas, Bogor, Tio (15) warga Cikereteug, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Bogor, M Repa Rahmawan (13) warga Cikereteug, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Bogor, Diki (13) warga Caringin, Bogor, Wahyu (13) warga Ciawi, Bogor, Najib (14) warga Ciomas, Bogor dan Ikman (12) warga Caringin, Bogor. Ironisnya, mereka nekat memasuki Sukabumi dengan cara menaiki mobil truk. (Nge-BM,red) pada Jum’at (10/4) lalu.

Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqie mengatakan, 16 pemuda asal Bogor ini, sengaja datang ke Palabuhanratu untuk berwisata. Padahal, pada pandemi Covid 19 seluruh warga baik Sukabumi maupun luar daerah dilarang untuk beraktivitas keluar masuk daerah.

Bacaan Lainnya

“Belasan remaja ini, tiba di wilayah pantai Karangsari, Kecamatan Pelabuhanratu sekira pukul 03.00 WIB. Diduga mereka memasuki Sukabumi pada malam harinya,” jelas Okih kepada Radar Sukabumi.

Pihaknya mengaku, sangat menyayangkan dengan sikap para remaja itu yang nekat berwisata ke Sukabumi pada saat pandemi Covid 19. Terlebih lagi, pemerintah saat ini telah mengeluarkan surat edaran bahwa seluruh aktivitas pelajar untuk tidak melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagaimana mestinya.

“Seharusnya, mereka itu diam untuk belajar di rumah dan tidak berpergian ke mana-mana. Nah, ini mereka nekat masuk ke Sukabumi pada saat mewabahnya virus corona,” bebernya.

Bukan hanya itu, dari 16 remaja tersebut dua diantaranya telah meninggal dunia. Yakni Parel (13) warga Ciomos Bogor dan Roby (16) warga Cimande Bogor. Lantaran, ia nekat bermain air di pantai Karangsari, Kecamatan Palabuhanratu saat pada dini hari.

Padahal, setiba di lokasi pantai Selatan Sukabumi, teman-temannya telah memberitahukan kepada dua remaja itu agar tidak bermain air. “Mereka diketahui oleh petugas pada saat menjelang subuh. Iya, itupun karena ada laporan soal dua remaja yang tenggelam setelah terseret ombak pantai Karangsari,” tandasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah mengetahui kondisi tersebut, seluruh remaja tersebut langsung dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi untuk diberikan pemahaman dan pembinaan oleh pemerintah setempat. Selang beberapa jam, mereka langsung di jemput oleh pihak keluarganya beserta petugas dari Dinas Sosial Bogor.

“Saya sudah melakukan komunikasi dengan salah satu orangtua teman korban yang hilang terseret ombak di pantai Palabuhanratu itu. Mereka telah berangkat dari Bogor tanpa izin dari orangtuanya. Iya, katanya orangtuanya itu terakhir bertemu dengan anaknya pada Kamis (9/4) setelah melaksanakan ibadah solat Magrib. Ini artinya orangtuanya kecolongan,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *