Himbauan MUI Kabupaten Sukabumi Terkait Teror dan Penganiayaan Terhadap Ulama

SUKABUMI-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi mulai mengambil sikap terkait fenomena teror dan penganiayaan fisik terhadap ulama yang dilakukan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) yang akhir-akhir ini menimpa sejumlah ulama yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

“Melalui surat himbauan Nomor 13/HIM-MUIKABSI/II/2015, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi sudah membuat tiga himbauan dalam menyikapi kejadian teror dan penganiayaan terhadap ulama yang akhir-akhir ini cukup meresahkan,”kata Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, KH. Oman Komarudin kepada radarsukabumi.com, di ruang kerjanya, Kamis (15/2).

Bacaan Lainnya

Himbauan itu antara lain menghimbau pengurus MUI kecamatan, desa dan kelurahan di Kabupaten Sukabumi untuk terus meningkatkan kommunikasi, baik itu dengan sesama pengurus MUI, para ulama, ustadz, guru ngaji, pimpinan ormas, tokoh-tokoh masyarakat dan tetap bersinergi dengan pemerintah setempat.

Kemudian, MUI Kabupaten Sukabumi mengajak umat Islam di Kabupaten Sukabumi tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan dengan cara menggiatkan sistem keamanan lingkungan (siskamling), menjaga ukhuwah islamiyah dan meramaikan semangat ibadah di masjid dalam lingkungan masing-masing.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat, apabila kedatangan tamu yang tidak dikenal atau sekarang ada orang dalam gangguan jiwa atau pura-pura gila, agar dilakukan dulu upaya pendekatan persuasif dengan cara memeriksa identitas dan tujuan tamu tersebut. Jangan main hakim sendiri dan segera lapor ke pihak kepolisian kalau ada yang mencurigakan,”terangnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, Ustadz Ujang Hamdun menambahkan, sampai saat ini pihaknya secara tertulis belum menerima laporan adanya teror atau penganiyaan fisik yang menimpa ulama di Kabupaten Sukabumi.

“Belum menerima laporan secara tertulis, hanya laporan secara lisan saja jika di daerah tertentu ada yang orang gila yang mencurigakan. Mudah-mudahan saja kita berdoa agar teror dan penganiayaan terhadap ulama seperti di daerah lain tidak terjadi di Sukabumi. Jangan panik sikapi dengan bijak dan tetap waspada saja intinya,”ujarnya.(wahyu syahidan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *