Hadiah Paguris Untuk Radar Sukabumi, Semoga Jadi yang Terbaik

Paguris-Sukabumi
Salah satu anggota Paguris melakukan aksi rappeling sembari membaca koran Radar Sukabumi di bawah jembatan Cimaja, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Ragam cara mengungkapkan rasa. Salah satunya melakukan aksi antimainstream. Hal itulah yang dilakukan komunitas Paguris Sukabumi terhadap Radar Sukabumi yang berulang tahun ke-13 pada 2 Januari 2022, kemarin.

Para pecinta kegiatan petualang dan ekstrem ini, melakukan atraksi yang tak biasa. Yakni membaca koran harian Radar Sukabumi dengan bergelantungan di bawah Jembatan Cimaja dan di tengah Sungai Cimaja.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah hadiah dari kami untuk Radar Sukabumi yang berulang tahun ke-13,” ucap Ketua Paguris Sukabumi, Soemintha kepada Radar Sukabumi, Minggu (2/1).

River tubing, rappeling dan flying fox. Ketiga kegiatan petualang yang memicu adrenalin itu kerap dilakukan Paguris. Dan sebagai media yang kini mengusung new journalism, Radar Sukabumi kerap memberitakan aktifitas Paguris tersebut.

“Kami pun adalah pembaca setia Radar Sukabumi. Baik di koran maupun di online-nya. Selain itu kami juga follow media sosia Radar Sukabumi. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Radar Sukabumi yang telah mendukung kegiatan kami ini,” ujar Mintha, panggilan akrabnya.

Mintha menjelaskan, selain untuk mengasah kemampuan petualang para anggota yang berjumlah puluhan, kegiatan tersebut juga sembari mempromosikan wisata di Sukabumi. Seperti yang pernah dilakukan Paguris di Pantai Cikembang, Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

“Kami melakukan flying fox di atas pantai Cikembang. Menurut kami, ini hal baru, tantangan baru bagi kami. Selain itu, kami juga ingin membantu pemerintah dalam hal promosi wisata di Kabupaten Sukabumi,” papar Mintha.

Sebelumnya, Paguris juga pernah melakukan aktivitas ekstrem. Yakni dengan hammocking di Jembatan Bagbagan. Salah satu tempat bersejarah peninggalan kolonial Belanda itu juga terkenal dengan nama Jembatan Kuning.

Di jembatan bersejarah tersebut, para anggota Paguris justru asyik bergelanyut di tempat tidur gantung yang biasanya dipasang di kedua pohon. Namun mereka justru memasangnya di kedua sisi jembatan yang dibangun pada era Ratu Yuliana tahun 1923 silam.

“Sembari berkegiatan, kami juga belajar sejarah. Kami mengulas kembali kenapa jembatan ini ada. Dan ternyata jembatan ini dibangun saat Sukabumi berstatus kewedanaan. Ini menghubungkan dua kecamatan, yaitu Simpenan dan Palabuhanratu,” paparnya.

Soemintha mengimbuhkan, segala kegiatan yang mereka lakukan dianggap kurang sempurna tanpa dukungan media. Dalam hal ini Radar Sukabumi. Untuk itu. dirinya mengucapkan terima kasih kepada Radar Sukabumi yang telah mendukung kegiatan Paguris selama ini.

“Kehadiran kami juga untuk membantu Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mengenalkan potensi wisata yang kita miliki. Dan kami didukung oleh Radar Sukabumi.

Artinya, Radar (Sukabumi) juga membantu pemerintah. Maka sinergitas yang baik ini harus terus harmonis dan berlanjut. Karena kami yakin dan percaya, Radar Sukabumi adalah media terbaik di Sukabumi,” ucapnya memungkas. (izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *