Habis Gerhana, Sukabumi Diterjang Gempa, Satu Ruang Kelas Ambruk

SUKABUMI – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.0 SR mengguncang Sukabumi pada Pukul pukul 14:22:07 WIB. Gempa tersebut berasal dari titik koordinat 8.05 LS, 106.82 BT atau 121 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer serta tidak berpotensi tsunami.

Akibat gempa tersebut, satu lokal kelas di SDN Talagamurni, tepatnya di Kampung Nyegog, RT 13/2, Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi ambruk. Atap dan genting bangunan sekolah tersebut roboh. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Bacaan Lainnya

“Ambruknya sekolah tersebut terjadi sekira pukul 14.30 WIB, setelah gempa terjadi. Alhamdulillah tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Karena, ruangan kelas sedang kosong,” Kepala seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiawan kepada Radar Sukabumi, Kamis (26/12).

Meski ruang sekolah itu ambruk, namun BPBD masih mempertanyakan apakah itu karena guncangan gempa, apa ada unsur lainnya. Karena menurutnya, bila ruang kelas itu ambruk akibat guncangan gempa, biasanya harus di ikuti oleh bangunan ruang kelas lainnya yang terdampak. Namun faktanya, ini hanya satu ruang kelas saja yang ambruk.

“Biasanya, guncangan gempa itu merusak bukan hanya bangunan sekolah saja, tetapi bangunan dan fasilitias lainnya. Iya kalau menurut saya, bangunan itu ambruk karena kondisi bangunan sekolahnya sudah lapuk akibat termakan usia. Sehingga, saat ada guncangan gempa, atap bangunan sekolah tersebut langsung ambruk,” bebernya.

Sampai saat ini, BPBD masih terus melakukan pemantuan dan mengintruksikan kepada seluruh relawan untuk bekerjasama dan segera melaporkan bila di wilayahnya terjadi dampak dari guncangan gempa itu. “Sampai saat ini BPBD hanya menerima laporan satu sekolah saja yang ambruk. Selain itu, kami belum menerima laoporan lain. Baik itu bangunan rumah, retak atau lainnya akibat guncangan gempa tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Camat Kalibunder, Chaerul Ichwan mengatakan, pihaknya menilai wajar bila ruang kelas III SDN Talagamurni itu ambruk setelah diguncang gempa bumi. Lantaran, kondisi bangunannya sudah lapuk akibat termakan usia.

“Memang kondisi bangunannya sudah rapuh. Bahkan, sudah masuk dalam usulan rehab pada tahun 2020 nanti. Sehingga, saat terjadi guncangan gempa bumi, ruang kelas untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa kelas III tersebut langsung ambruk,” singkatnya.(den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *