Gempa Magnitudo 4.9 Sukabumi Tak Berpotensi Tsunami

SUKABUMI — Senin, sekira pukul 19.11 WIB Sukabumi diguncang gempa bumi bermagnitudo 4,9, berdasarkan rilis dari analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi berlokasi di titik koordinat 7,36 Lintang Selatan (LS) dan 106,03 Bujur Timur (BT). Pusat gempa berada di laut, berjarak 91 kilometer (km) dari arah Barat Daya Lebak. Sementara kedalaman gempa bumi 10 km.

Berdasarkan pantauan gempa ini juga dirasakan di wilayah Cikotok, Cihara, Bayah, Malingping, Rangkasbitung, Ciptagelar, Panyauangan, Cilograng, Pandeglang, Banjarsari, dan Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sementara, salah seorang warga, Nunur, mengaku bahwa dirinya merasakan gempa. Namun, dirasakan tidak cukup terasa. Hanya saja sebagian warga yang ada di rumahnya sempat ada yang keluar. “Ya merasakan, namun tidak begitu besar, “jelas Nunur

Hingga kini, BMKG belum menerima laporan dari warga mengenai dampak gempa bumi M4,9 tersebut yang mengakibatkan kerusaka bangunan dan korban jiwa. Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho mengungkapkan getaran gempa tersebut dirasakan di sejumlah daerah.

“Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di beberapa wilayah. ” ujar Hendro melalui keterangan resmi

Skala intensitas III MMI berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah atau getaran terasa seakan ada truk yang lewat. Hendro mengungkapkan, dari hasil monitoring BMKG, pihaknya belum menemukan adanya aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 19.40 WIB.

Hendro menjelaskan, dengan memerhatikan lokasi pusat gempa atau (episenter) dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal aktivitas zona subduksi Lempeng Indo-Australia. Adapun lempeng tersebut menyusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Tak hanya itu, Hendro mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum jelas kebenarannya.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar dia. Ia menyarankan agar masyarakat memastikan informasi yang didapatkannya hanya bersumber dari BMKG melalui media sosial resmi BMKG atau aplikasi ponsel BMKG.(hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *