Gema Petani dan DMI Sukabumi Gelar Aksi, Tagih Janji DPRD, Untuk Apa Sisa Dana Aspirasi?

Mahasiswa Petani
Aksi ujuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani) BPC Sukabumi Raya, bersama Ormas Diaga Muda Indonesia di depan gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Selasa (15/3).

SUKABUMI – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Petani Indonesia (Gema Petani) BPC Sukabumi Raya, bersama Ormas Diaga Muda Indonesia, melakukan aksi unjuk rasa (unras) ke gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Selasa (15/3). Ada banyak aspirasi yang disampaikan massa dalam unras tersebut.

Ketua Diaga Muda Indonesia Kabupaten Sukabumi, Tantan Sutandi mengatakan, kedatangannya untuk menyampaikan berbagai aspirasi. Satu di antaranya yaitu menagih janji agar DPRD segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Reforma Agraria.

Bacaan Lainnya

“Itu janji dari ketua Komisi 1 sebelumnya,” ujar Tantan kepada awak media sesuai unras dan mediasi, Selasa (15/3).

Selain itu, menuntut Peraturan Daerah (Perda) perubahan Nomor 7 tahun 2014 tentang penataan pasar tradisional dan pasar modern serta pusat pertokoan. Dia menilai Perda itu sangat merugikan masyarakat, terutama terkait dengan jarak yang sangat berdekatan.

“Seperti di Palabuhanratu, jarak pusat perbelanjaan dengan pasar semi modern sangat dekat kalau tidak salah 150 meter dan di Cibadak 700 meter. Kalau dulu sebelum perubahan jaraknya sama 1,5 KM, otomatis ini akan mematikan pengusaha-pengusaha kecil atau UMKM.” paparnya.

Lanjut Tantan, pihaknya juga menuntut kepada Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi untuk lebih bijak lagi dalam menentukan dana aspirasi.

“Kita tidak menghalangi mereka, kalau memang angkanya sesuai Undang-Undang. Misalnya angka semisal 1,2 ya harus segitu, saya melihat saat ini terjadi pembengkakan, sampai saat ini dana aspirasi sampai Rp120 Milyar. Jadi kita mempertanyakan untuk apa sisanya,” tegasnya.

Disinggung soal audiensi dengan perwakilan dewan, Tantan tidak meminta ada jawaban apa yang mereka sampaikan. Sebab, anggota legislatif dalam audiensi itu tidak lengkap.

“Pimpinan dewan juga tidak ada, kami hanya menyampaikan tuntutan kami dan akan menunggu jawaban mereka. Setelah mereka nanti berembug anggota dewan di sini dan nanti hasilnya tidak sesuai yang kami harapkan kami akan datang kembali dengan jumlah masa yang lebih besar lagi ke DPRD lagi,” ungkap Tantan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *