Gagasan Baldatun Center Dibedah Redaksi Radar Sukabumi

SUKABUMI – Pengurus pusat Baldatun Center (Balad Ade Dasep Siap Turun) bersilaturahmi ke kantor redaksi harian pagi Radar Sukabumi.

Dipimpin pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin, belasan pengurus satu persatu memasuki ruangan redaksi, Rabu (10/06) sekitar pukul 14:00 WIB.

Bacaan Lainnya

Kedatangan mereka memang sengaja diundang untuk bersilaturahmi, sekaligus berdiskusi tentang kiprah Baldatun Center dalam pergerakan selama ini yang sudah dijalankan sejak 2014 lalu.

Dalam diskusi yang dipimpin langsung General Manajer (GM) Radar Sukabumi Abdul Somad didampingi Pemimpin Redaksi Rahmad Yanadi berlangsung cair.

Dimulai dari awal berdiri baldatun sejak 7 Februari empat tahun silam hingga tujuannya berdiri dibedah redaksi secara terperinci. Bahkan sekaligus Penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin secara spontan menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan.

“Baldatun ada dan berdiri hanya dengan dua program, pertama program budaya Baca, Faham dan Amal Alquran yang dalam hal ini dijalankannya dengan program wakaf Alquran ke sejumlah masjid di 58 Desa 1 Kelurahan.

Kedua program memakmurkan anak yatim piatu dengan menyantuni, merawat dengan memberikan beasiswa pendidikan dan kesehatan kepada anak yatim binaan, “jelas Ade Dasep saat menjawab pertanyaan.

Menurutnya, gagasan awal muncul sebetulnya sejak dirinya berangkat mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD periode 2014-2019 lalu, di dalam kampanye saat itu dirinya sudah menggaungkan bagaimana program baca, faham dan amal Alquran.

Dalam perjalanan hingga saat ini menjabat sebagai anggota dewan periode 2019-2024 gagasan itu terus dipertahankan dengan perubahan dengan yang lebih baik.

“Periode pertama (2014-2019 red) kita jalankan wakaf Alquran dengan dasar budaya baca, periode sekarang dijalankan dengan program budaya fahamnya, makanya yang diwakafkan Alquran saat ini berikut dengan terjemahnya, mungkin nanti di periode selanjutnya kalau terpilih kembali tinggal menjalankan program budaya amal, tentunya dengan konsep yang sudah dipersiapkan, “jelasnya.

Sementara itu program santunan anak yatim untuk awal periode pertama kepada semua anak yatim, namun sejalan program dijalankan anak yatim yang santunan dibatasi dengan batas umur. Artinya, hanya anak yatim yang belum aqil baligh saja disantuni.

Ada banyak suka duka tentunya yang dirasakan baldatun center dalam menjalankan program dengan secara konsisten, mulai dari anggaran menjalankan program yang terkadang tersendat hingga masalah teknis lain selalu menghampiri. Namun, sejalan waktu pertolongan demi pertolongan berupa karomah selalu datang menghampiri.

“Ya tentunya kendala ada, secara ini program tidak mengenal musiman kami jalankan secara konsisten. Pernah kami akan Jumling, tidak ada uang untuk santunan yatimnya, tetapi kami jalan saja.

Tanpa diduga uang untuk santunan itu ada saat perjalanan menuju lokasi jumling bahkan uangnya ada lebih dari anggaran jumling itu sendiri, nah itulah kedahsyatan yang kami rasakan saat menjalankan program ini, “tegasnya.

Menurutnya, saat ini, kita perlu tuntunan Alquran untuk menata kehidupan masyarakat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dan Indonesia agar lebih maju, lebih toleran, dan bebas dari kemiskinan.

Baldatun hadir untuk menata lebih awal kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) terlebih dahulu, karena dengan SDM yang memiliki Akhlak Qurani kehidupan juga berjalan dengan berkemakmuran dan hidup damai akibat iman.

“Saya ingat kata Napoleon Bonaparte, yang seorang orientalis berkebangsaan Prancis mengatakan The principle of Quran with alone of tracking can lead man to happiness, Alquran adalah prinsip dan merupakan satu-satunya kitab suci yang dapat menghantarkan kepada kepulauan nan bahagia. Nah itu yang harus dijadikan acuan, “tegasnya.

Menurutnya, dengan adanya dukungan dari pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam hal ini Bupati Marwan Hamami tentunya menambah semangat baru untuk tetap konsisten menjalankan program.

Saat ditanya soal sikap politik pada Pilkada Desember 2020 mendatang, dirinya menjelaskan bahwa sikap politik Baldatun sudah jelas yakni mendukung Marwan untuk melanjutkan kepemimpinannya.

“Kalau bicara politik Baldatun secara lembaga dan semua pengurus sudah setuju untuk tetap mendukung Marwan dua periode.

Terlepas, saya sebagai kader partai Gerindra itu urusan lain, pasalnya dukungan ini adalah murni dari lembaga yang saya dirikan bukan dari melihat kepartaiannya. Bahkan saya juga sebagai Koordinator Presidium KAHMI Kabupaten tidak secara merta bersikap politik mendukung ke mana, tetapi harus ada pertimbangan bersama dalam menentukan sikap di Pilkada.

Artinya antara Baldatun dan partainya sangat berbeda begitupun dengan KAHMI akan ada perbedaan dan tidak bisa diputuskan secara pribadi seperti lembaga Baldatun itu sendiri, “cetusnya.

Lebih lanjut dirinya melanjutkan, inti dari gagasan baldatun itu adalah ada harapan masyarakat Kabupaten Sukabumi lebih luasnya Jawa Barat bisa mendalami Alquran dan menjalankannya agar berkehidupan aman damai akibat iman.

Sesuai dengan Surat Al-A’raf ayat 96 yang mengatakan ‘Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

“Itukan sudah jelas, mari kita renungkan, dalam Buku Aliz Nafsaka bil Quran yang dikarang oleh Abu Farida Muhammad Ijat mengatakan bahwa AlQuran adalah obat yang sempurna bagi segala penyakit baik penyakit zhahir maupun bathin. Sekarang tinggal bagaimana kitanya sebagai umat, mau sembuh atau tidak tergangtung masyarakat.Mari kita menyongsong kembali Sukabumi lebih baik, “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *