Di Cikembar Ada Rumah Warga yang Nyaris Ambruk, Mana Program Rutilahu?

DITINJAU : Kepala Desa Cibatu, Ijang saat meninjau ke lokasi rumah milik Ujang Karta (44) di Kampung Cibatu Lana Jaya, RT 01/02, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar. FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

CIKEMBAR, RADARSUKABUMI.com – Ujang Karta (44) warga Kampung Cibatu Lana Jaya, RT 01/02, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi sangat membutuhkan adanya program bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu). Sebab, rumah nya yang berukuran 6 x 8 meter nyaris roboh lantaran sudah lapuk.

Ironisnya, program bantun rutilahu baik dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga pemerintah pusat belum ada kabar baik.

Kondisi bangunannya, selain banyak genting yang bocor dan dinding serta atap yang terbuat dari anyaman bambu, juga banyak yang terkelupas akibat dimakan usia. Bahkan, lantai yang terbuat dari anyaman bambu itu, juga banyak yang bolong serta rapuh. Sehingga ketika hujan deras dan angin kencang, dikhawatirkan ambruk. Rumah tersebut dihuni Ujang bersama istri dan seorang anaknya.

“Saya tinggal disini sudah lama dan puluhan tahun sejak dari kecil saya sudah di sini. Saat hujan lebat air banyak masuk ke rumah. Selain gentingnya bocor, juga dindingnya banyak yang bolong, sehingga angin pun masuk tanpa pembatas,” kata Ujang kepada Radar Sukabumi, Minggu (21/02/2021).

Pihaknya mengaku, tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi rumahnya yang nyaris ambruk itu. Terlebih, penghasilan dari upah Ujang yang bekerja sebagai buruh serabutan, hanya mampu menutupi makan untuk keluarganya saja. “Iya, penghasilan saya itu tidak menentu. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 pekerjaan sangat sulit. Jangankan untuk memperbaiki rumah, kalau kondisi seperti ini untuk bisa makan dan beli beras saja sudah beruntung,” paparnya.

Kondisi tersebut, telah menyita perhatian serius dari semua kalangan. Salah satunya, Kepala Desa Cibatu Ijang setelah mengetahui terdapat salah satu warganya yang tinggal di rumah tidak layak huni, ia bersama jajaranya langsung meninjau ke lokasi rumah Ujang. “Saya baru tahu ada rumah warga Desa Cibatu yang kondisinya sangat tidak layak seperti ini. Karena, memang belum ada laporan yang masuk ke data base pemerintah desa,” kata Ijang.

Sewaktu dirinya meninjau ke lokasi rumah Ujang, pihaknya mengaku prihatin. Pasalnya, saat ia memasuki rumah Ujang, ubin rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu, sudah rapuh. “Iya, kondisi rumahnya sudah miring. Bahkan, saya kaget sewaktu ke dalam rumahnya. Karena ubinnya banyak yang bolong dan nyaris terperosok,” paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain rumah Ujang di wilayah Desa Cibatu, juga terdapat sekitar 40 unit rumah yang masuk dalam kategori rumah tidak layak huni. Namun, dari puluhan rumah yang tersebar di empat kedusunan yang ada di wilayah Desa Cibatu tersebut, rumah milik Ujang masuk dalam ketegori rusak berat. Lantaran, kondisi bangunan rumahnya nyaris ambruk. “Untuk itu, rumah Pak Ujang ini, Insya Allah akan menjadi skala prioritas kami dalam pembangunan Rutilahu pada 2021,” bebernya.

Ketika disinggung mengenai upaya yang sudah dan akan dilakukan oleh pemerintah desa dalam mensejahtrakan wargannya melalui pembangunan Rutilahu. Dirinya menjawab, bahwa pemerintah Desa Cibatu terus berupaya maksimal mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga kepada Kementrian Sosial agar semua rumah-rumah tidak layak huni ini, bisa di bantu dengan secepatnya.

“Iya, salah satunya di rumah ini. Namun, setelah kita tinjau bersama, memang kondisi rumah Pak Ujang ini, sudah sangat tidak layak dan harus segera kita bantu,” pungkasnya. (Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *