Cinta Tak Direstui, Gadis Ciawitali Nekad Gandir

Sejumlah anggota Polsek Nagrak melakukan olah TKP di Kampung Ciawitali RT 02/06 Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak.

KABUPATEN SUKABUMI – Nurjanah (16) asal warga Kampung Ciawitali RT 01/06 Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, mengakhiri hidupnya dengan Gantung Diri (Gandir) di pintu masuk kamar rumahnya, Rabu (20/3).

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, insiden terjadi sekitar pukul 7.30 WIB. Wanita kelahiran 8 Mei 2003 ini melancarkan aksi nekadnya diduga akibat hubungan asmara yang tidak direstui orang tuanya.

Bacaan Lainnya

Kanit Reskrim Polsek Nagrak, Bripka Suhayandi menjelaskan, keterangan dari saksi sekaligus sebagai teman korban Rina (18) sebelum mengakhiri hidupnya.

Nurjanah sempat datang ke rumah temannya yang tidak jauh dari kediamannya dan sempat curhat sambil menangis menceritakan hubungan dengan pacarnya berinisial E yang tidak kunjung direstui orang tuanya.

“Dari keterangan saksi korban sempat bercerita tentang hubungan dengan pacarnya yang tidak direstui orang tua,” kata Yandi ketika dihubungi wartawan melalui telpon selulernya, Rabu (20/3).

Lanjut Yandi, sehinga korban mengalami depresi. Korban sempat bercerita kepada saksi bahwa dirinya sudah terlanjur mencintai pasangannya namun dirinya merasa takut apabila menolak kemauan orang tuanya.

Tak hanya itu, korban juga mengatakan seperti ingin mati saja apabila putus hubungan dengan kekasihnya.

“Setelah curhatnya selesai, korban berpamitan keluar dengan alasan untuk pulang kerumah sambil menitipkan untuk mengurus adiknya yang masih kecil,” ujarnya.

Karena saksi merasa tidak enak pikiran sambung Yadi, berselang 30 menit kemudian menyusul kerumah korban dan setelah masuk rumah, saksi melihat korban sudah tergantung di loster pintu masuk kamar dengan posisi leher terikat kain dalam keadaan lidah menjulur.

“Akhirnya, saksi memberitahukan tetangga sekitar berikut keluarga korban bahwa korban gantung diri,” paparnya.

Ia menambahkan, dari keterangan ke dua orang tua korban yakni Esih (39) dan Hermawan (43) membenarkan pernah melarang Nurjanah untuk tidak berhubungan dengan kekasihnya karena usia kekasihnya masih kecil dan masih sekolah.

Namun, orang tuanya tidak menyangka korban mekad melakukan bunuh diri. Menurutnya, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

“Kita sudah meminta surat pernyataan penolakan otopsi dari keluarga korban. Dan korban langsung di ke bumikan,” pungkasnya. (Bam)


KRONOLOGIS

  • Sekita pukul 7.30 WIB, Nurjanah (16) mendatangi rumah Rina (18) sambil menangis.
  • Nurjanah lalu curhat kepada Rina mengenai hubungan dengan pacarnya berinisial E yang tidak mendapatkan restu dari orang tuanya.
  • Nurjanah sempat mengatakan takut untuk menolak kemauan orang tua nya karena sudah terlanjut cinta dengan E hingga korban sempat mengatakan ingin mati saja.
  • Setelah bercerita, Nurjanah pamitan pulang sambil korban menitipkan untuk mengurus adiknya yang masih kecil.
  • Kerena Rina tidak enak pikiran, berselang sekitar 30 menit langsung menyusul kerumah Nurjanah.
  • Ketika masuk rumah, Rina melihat Nurjanah sudah tergantung dengan lehir terikat kain yang digantung ke loster pintu dengan keadaan lidah menjulur.
  • Lalu Rina memberitahukan warga sekitar, sehingga tetangga langsung melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian hingga dilakukan evakuasi.
  • Karena keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menggap kejadian itu sebagai musibah, Polsek Nagrak meminta surat penolakan otopsi dari keluarga hingga akhirnya Nurjanah di kebumikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *