Burung Pipit Mati Kembali Ditemukan, PK3I Jabar Desak Pemda Segera Cek Lokasi

Burung Pipit
FENOMENA LANGKA: Warga setempat kembali menemukan burung pipit yang mati pada Jumat (30/07/2021), setelah sebelumnya dihebohkan oleh kematian burung masal. (foto : ist)

SUKABUMI — Setelah hari Kamis (29/07/2021) kemarin burung pipit ditemukan mati masal, kini ada beberapa burung yang kembali mati secara misterius. Kabar tersebut diterima radar sukabumi dari warga setempat. Dalam pesan singkat, warga memberi pesan bahwa burung pipit kembali ditemukan meninggal.

“Assalamulaikum kang hari ini kami kembali menemukan burung pipit yang mati, “Singkat Ahmad Yuda Ardiansyah kepada Radar Sukabumi, Jumat Pagi (30/07/2021)

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, dirinya mengatakan penemuan burung-burung yang mati mendadak tersebut di jalan Goapara kampung Cibeureum Balai Desa Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Kepada Radar Sukabumi dirinya menceritakan bahwa penemuan bangkai belasan burung pipit tersebut terjadi pada pagi Kamis (29/07/2021) dirinya awalnya dikasih tau anak-anak sekitar yang bermain bahwa dirinya menemukan sejumlah burung pipit yang mati.

“Awalnya pada pagi ada anak-anak yang bercerita, pas keluar diluar pekarangan rumah itu banyak burung pipit yang mati tergelatak. Kalau yang saya termukan ada sekitar 13 ekor, belum di air dan di pohon, “terangnya.

Dirinya bersama warga lain juga tidak berani menyentuhnya, dengan alasan takut penyakit menular. Saat ditanya berapa jumlah pastinya dan penyebabnya matinya belasan burung pipit, dirinya tidak mengetahui secara pasti.

Menanggapi Hal tersebut Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat Dedi Kurniawan mendesak pemerintah dalam hal ini BKSDA dan Pemda harus segera mengusut penyebab kematian burung-burung tersebut. Pasalnya jika, tidak segera ditangani dikhawatirkan memang burung tersebut terkena virus yang bisa menularkan ke manusia sekitar nantinya.

“Itu masalahnya, kita engak tau meninggalnya kenapa. Bisa saja karena diracun, atau fenomena alam atau ada indikasi Virus, untuk memastikannya harus ada yang turun langsung untuk cek lokasi, agar penyebab pastinya segera diketahui, “jelasnya.

Menurutnya, burung pipit ini sangat memberikan nilai ekosistem dalam kehidupan manusia, dan ada faktor menguntungkannya misal sebagai pengangkut bibit atau sebagai burung yang dimangsa oleh binatang lain. “Nah, saya mendorong pemda segera turun cepat untuk bertindak dan bergerak soal fenomena ini, nanti saya coba minta tolong ke kawan saya yang disana untuk cek lokasi segera, agar burung tersebut segera dibawa lab untuk segera di uji penyebab kematiannya, “tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *