Bupati Sukabumi Sebut Pembangunan Tol Jagoratu Dimulai 2025

Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda maupun Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong belum memiliki Rest Area.
Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda maupun Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong.

Bahkan, terputusnya Jalan Tol Bocimi di KM 64-600 dampaknya sangat dirasakan tidak hanya bagi warga Sukabumi, tetapi luar daerah khususnya Jabodetabek.

Bacaan Lainnya

Sebelum terputus akibat longsor beberapa waktu lalu dari Bogor hingga ke Parungkuda, Kabupaten Sukabumi hanya ditempuh dengan waktu kurang dari 30 menit. Namun, karena kejadian itu kendaraan dari Bogor yang mengarah ke Sukabumi harus menggunakan jalur utama dengan waktu tempuh hingga tiga jam bahkan lebih apabila kondisi kendaraan cukup padat.

“Banyak anekdot yang menyebutkan lebih baik pergi umroh daripada ke Sukabumi karena perjalanan bisa memakan waktu hingga 10 jam seperti saat libur panjang Idul Fitri terjadi penumpukan kendaraan di wilayah utara sehingga menyebabkan kemacetan panjang,” tambahnya.

Marwan mengatakan, berkat kepedulian Presiden Jokowi terhadap infrastruktur perhubungan di Sukabumi dengan mempercepat pembangunan Tol Jagoratu menjadi angin segar dan harapan baru bagi warga Sukabumi.

Percepatan proyek ini tidak hanya akan memudahkan akses ke Sukabumi tetapi juga mampu mengangkat perekonomian lokal dan menarik investasi di wilayah selatan Jawa Barat. Ia pun menyebutkan jika Tol Bocimi dan Jagoratu sudah beroperasi, siapapun yang diundang ke Kabupaten Sukabumi khususnya ke wilayah selatan tidak akan mengeluh lagi soal perjalanan. (jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar