Bencana Tiba, Longsor, Kebakaran, Pergerakan Tanah dan Angin Kecang Melanda

SUKABUMI – Memasuki musim hujan, Kabupaten Sukabumi mulai diterjang bencana. Tak, tanggung-tanggung dalam sehari ada empat kejadian bencana yang berbeda. Mulai dari Longsor, Kebakaran, Pergerakan Tanah dan Angin Kecang menerjang beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, menyebutkan ada empat kali bencana. Mulai dari bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Empuk RT (1/1) Desa Gunungtanjung Kecamatan Cisolok, kebakaran di Kampung Lemburkelewih RT1/3 Desa Lembursawah Kecamatan Pabuaran, angin kencang terjadi di Kampung Pondokkaso Tonggoh RT (6/2) Desa Pondokkaso Tonggoh, Kecamatan Cidahu dan tanah longsor terjadi di Kampung Karanghilir RT (3/8) Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak.

Bacaan Lainnya

Koordinator Pusdalop BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, akibat dari bencana tersebut ada empat Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 16 jiwa yang terdampak. Satu KK terpaksa diungsikan ke rumah tetanganya.

“Selama satu hari terjadi empat bencana dengan kerugian akibat kebakaran dan angin kencang mencapai Rp65 juta. Sedangkan kerugian pergerakan tanah dan longsor masih dalam penghitungan,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi, (3/12).

Lebih lanjut Daeng mengatakan, akibat bencana ini satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang dan dua rumah terancam longsor. Penyebab longsoran pergerakan tanah ini diduga akibat hujan yang mengguyur daerah tersebut pada Senin (2/12) malam hari. “Petugas sudah melakukan pengecekan lokasi kejadian untuk mengevakuasi dan untuk mengetahui bantuan apa saja yang dibutuhkan korban,” tandasnya.

Dampak longsor yang terjadi di Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak jalan lingkungan sepanjang 20 meter dengan ketinggian 30 meter ini putus akibat tertimbun longsor.

Adapun beberapa bantuan yang dibutuhkan. Diantaranya, bronjong, bahan material bangunan kebutuhan dasar hidup dan lain sebagainya. “Saat ini masih dalam penangaman dengan cara gotongroyong bersama masyarakat setempat,” terangnya.

BPBD tak hentinya menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih memasuki musim hujan saat ini dimana rentan terjadi bencana alam seperti, longsor, banjir dan bencana lainya.

“Apalagi bagi masyarakat yang tinggal berdekatan dengan tebing maupun belntaran sungai diminta untuk selalu waspada terhadap bencana alam yang kapan saja bisa terjadi,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *