Banjir Bandang Kabupaten Bogor, Cisarua Kembali Berduka

Banjir-Bandang-Bogor

RADAR SUKABUMI – Banjir bandang memporak- porandakan Kabupaten Bogor. Satu orang meninggal, satu masih dalam pencarian dan 2.407 warga terdampak bencana yang terjadi di Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang itu. Hingga tadi malam (23/6), sejumlah warga masih mengungsi.

Angga Bayu (28) kaget bukan kepalan oleh teriakan yang bersahutan dengan gemuruh air dari luar rumah. Angga bergegas keluar, sesaat sebelum air bah menggenangi rumahnya.

Bacaan Lainnya

Sambil berpegangan tangan dengan ibu dan adiknya, dia hanya bisa mengucap istighfar dalam hati.

Dalam hitungan menit banjir bandang menggenangi bangunan rumahnya. Angga merupakan satu dari ribuan warga Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang yang rumahnya terdampak luapan sungai Cisarua, pada Rabu (22/6) malam.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, 2.407 warga Desa Purasari terdampak bencana itu. Tiga orang warga mengalami luka ringan dan lima kepala keluarga (KK) dari 20 jiwa terpaksa mengungsi ketempat kerabat dekat.

BPBD juga mencatat 600 unit rumah terdampak, satu unit rumah rusak sedang dan lima unit rumah rusak berat. “Akses jalan desa penghubung antara RT 01, 02, 03, 04 dan 06 terputus dan satu gedung pesantren Al-Insyiro juga terdampak,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, kemarin.

Sementara untuk di wilayah Pamijahan, satu warga meninggal dunia, satu hilang dan dua orang luka-luka. 20 KK juga terdampak dan 52 KK/172 jiwa terpaksa harus mengungsi.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor itu juga menyebabkan 18 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak ringan dan 4 jembatan putus. Abdul menjelaskan, sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang, tim gabungan segera mengambil tindakan cepat di lapangan dan berkoordinasi dengan lintas instansi terkait. “Upaya pendataan saat ini terkendala dengan akses jalan yang terputus.

Hingga hari ini banjir sudah surut dan masyarakat mulai membersihkan material banjir dari rumah masingmasing,” kata Abdul.

Dia menjelaskan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bogor hingga hari ini (24/6), sesuai prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofi sika (BMKG).

Karena itu, dia meminta masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan.

“Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman,” katanya.

Kabid Kedaruratan dan LogistikpadaBPBDKabupatenBogor, Aris Nurjatmiko menjelaskan untuk wilayah Desa Cibunian, Pamijahan, ada tujuh kampung yang terdampak. Sementara untuk Kecamatan Leuwiliang ada dua kampung yang terdampak bencana banjir dan longsor. “Sejauh ini, korban meninggalberjumlahsatuorang atas nama Aam (40) dan yang belum ditemukan atau hilang atas nama Umar (42),” tegasnya.

Banjir bandang yang menerjang dua wilayah tersebut kata dia, disebabkankarena tingginya intensitas hujan yang mengakibatkan meluapnya aliran sungai Cisarua. Saat ini, pihaknya pun masih melakukan pendataan dampak kerusakan banjir bandang tersebut.

Sementara, Camat Leuwiliang Daswara Sulanjana mengatakan, sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk melakukan kajian, agar bandang tidak terulang. Pasalnya, banjir di wilayah tersebut bukan yang pertama. “Kami secara umum merekomendasikan agar ada kebijakan larangan eksploitasi sungai diluar fungsi,” imbuhnya.

Terpisah, Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menuturkan, bantuan akan mulai disalurkan kepada warga yang terdampak. Dia mengaku sudah meminta BPBDuntukmelakukanevakuasi bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. (abi/cok/c)

Banjir Bandang Kabupaten Bogor
Banjir bandang di Kampung Cisarua, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Rabu (22/6) sekitar pukul 18.30 WIB./Foto: Istimewa

Pos terkait