Arijal Andi, Anak Berprestasi dari Simpenan yang Nyaris Putus Sekolah

Arijal Andi, siswa berprestasi dari Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. (foto: ist)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Arijal Andi nyaris saja patah semangat dalam melanjutkan pendidikannya. Siswa kelas 3 di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Simpenan, Kabupaten Sukabumi ini menunggak biaya sekolah sebesar Rp 1.500.000.

Akibatnya, warga Kampung Mariuk, RT 01/03, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi itu tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian lantaran tunggakan tersebut.

Bacaan Lainnya

Padahal, Arijal Andi adalah aset terbaik Sukabumi. Dia adalah juara 1 hafiz Alquran, juara 2 lomba adzan, dan bahkan juara 2 pada ajang Piala Menpora U-16 tahun 2018.

Arijal adalah salah satu penggawa Garuda Simpenan FC yang mengharumkan nama Sukabumi di kancah sepakbola belia nasional.

Kisah pilu Arijal Andi ini pun viral di media sosial. Adalah Kristiawan Saputra dari Sahabat Kristiawan Peduli yang memviralkan nasib Arijal tersebut.

Kristiawan mengungkapkan, kali pertama dia mengetahui kondisi Arijal saat akan melakukan pembangunan musala di dekat kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi.

“Waktu itu saya ada (pekerjaan) pembangunan musala di dekat kantor Bappeda Kabupaten Sukabumi. Lalu ada salah satu relawan

kami mengiformasikan ada anak berprestasi tapi gak bisa bayar sekolah,” kata Kristiawan kepada Radarsukabumi.com, Kamis (21/3/2019).

Arijal Andi mendapatkan bantuan untuk keperluan sekolah dan biaya hidup

Kristiawan pun mengamini bahwa Arijal tidak bisa ikut ujian karena memiliki tunggakan biaya sekolah dengan nominal Rp 1.500.000. Dengan yayasan yang ia miliki, Kristiawan pun terketuk hati untuk membantu pelunasan tunggakan sekolah Arijal.

“Saya sekali jika kita tidak membantu Arijal, anak berprestasi yang tidak bisa melanjutkan pendidikan hanya karena terkendala pada ekonomi. Ya kita harus turun tangan membantu dia dan keluarganya,” ujar Kristiawan.

Kristiawan pun mendatangi rumah Arijal. Dari penampakannya, rumah Arijal juga tergolong tidak layak huni dan sangat pantas untuk dibantu.

Usut punya usut, ternyata orangtua Arijal berprofesi sebagai tukang ojeg pangkalan sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga

(IRT). Penghasilan orangtua Arijal pas-pasan dan tidak menentu. Kesulitan ekonomi adalah problem Arijal saat ini.

“Dia (Arijal, red) juga sempat nangis karena hampir tidak bisa ikut ujian,” ujar Kristiawan.

“Tapi Alhamdulillah, setelah kami kunjungi, tunggakan Arijal sudah dilunasi oleh Bapak Kapolsek Cidadap. Tak hanya itu, bantuan juga datang dari Bapak Camat, Bapak Kepala Desa, unsur Muspika dan lainnya ikut bantu ke sana,” imbuhnya.

Sehingga Kristiawan membantu untuk pelunasan hutang kebutuhan rumah seperti di bank keliling dan sejumlah warung di dekat rumah Arijal.

“Dari total donasi para donatur yang masuk ke kami, itu semua totalnya Rp 3 juta. Nah uang ini kami serahkan kepada

orangtua Arijal untuk pelunasan hutang-hutang tersebut. Dan kondisi Arijal sekarang sudah ditangani oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi,” papar Kristiawan.

“Semoga tidak ada lagi Arijal-Arijal lainnya di Sukabumi ini. Kasihan jika ada anak berprestasi harus putus sekolah hanya karena tidak memiliki biaya. Kita harus bantu,” pungkasnya.

(izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *